URnews

Rumah Oksigen di Surabaya Tampung Pasien COVID-19 Gejala Ringan

Nivita Saldyni, Jumat, 20 Agustus 2021 18.39 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Rumah Oksigen di Surabaya Tampung Pasien COVID-19 Gejala Ringan
Image: Rumah Oksigen Gotong Royong di Surabaya. (Instagram @marinir_tni_al)

Surabaya - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) siap mengoperasikan Rumah Oksigen Gotong Royong di Surabaya mulai Jumat (20/8/2021).

Rumah Oksigen Gotong Royong yang berlokasi di Jl. Raya Kedung Baruk No.25-28, Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur ini diperuntukkan bagi pasien COVID-19 dengan gejala ringan. 

Nah soal nama rumah sakit darurat ini sendiri ternyata dipilih bukan tanpa alasan loh. Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, nama rumah sakit darurat ini dipilih karena dibangun secara gotong royong.

"Rumah Oksigen ini diperuntukan untuk pasien COVID-19 bergejala ringan, dibangun secara gotong royong dengan bersinergi antara Marinir TNI AL, dalam hal ini Rumah Sakit Marinir TNI AL (Rumkitalmar) Ewa Pangalila Gunung Sari, Kementerian PUPR, PT. Samator Gas Surabaya dan Pemprov Jawa Timur," kata Yudo seperti dikutip dari keterangan resminya, Jumat (20/8/2021).

Lebih lanjut, Yudo menjelaskan bahwa fasilitas rumah sakit darurat yang dibangun dalam waktu 20 hari itu cukup lengkap. Selain terdapat peralatan suplai oksigen murni dengan ketersediaan oksigen 24 jam yang disuplai langsung dari Samator, rumah sakit darurat ini juga dilengkapi dengan musholla, tempat cuci, tempat sampah, gudang penyimpanan, ruang dokter, ruang makan, ruang rapat, ruang perawat, ruang rawat wanita, ruang rawat laki laki, hingga fasilitas Lab PCR.

Adapun kapasitas Rumah Oksigen Gotong Royong ini mampu menampung 76 pasien COVID-19 dengan gejala ringan. Jumlah tersebut terbagi menjadi 40 tempat tidur untuk laki-laki dan 36 tempat tidur perempuan. Namun jika ada pasien yang menunjukkan gejala berat, maka akan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit TNI AL dr Ramelan Surabaya.

Yudo pun berharap masyarakat yang tengah isolasi mandiri memanfaatkan fasilitas ini karena sarana dan prasarananya yang lengkap. Namun ia juga berharap seluruh masyarakat tetap sehat sehingga tidak ada yang menempati rumah sakit darurat baru itu. 

Kendati demikian, pihaknya tetap akan menyiagakan 27 orang tenaga kesehatan, tujuh relawan medis, serta empat orang dokter umum dari Rumah Sakit TNI AL (Rumkital) Marinir Ewa Pangalila Surabaya. Mereka yang bertugas dipastikan selalu siap memberikan pelayanan kepada pasien setiap harinya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait