Evakuasi Pasien Kanker Anak di Ukraina, Bos Yayasan: Sulit dan Menantang

Jakarta - Situasi perang antara Rusia dan Ukraina yang semakin memanas membuat anak-anak pasien kanker di Yayasan Kanker Tabletochki Ukraina mengalami kesulitan proses evakuasi.

Direktur yayasan kanker terbesar di Ukraina, Yuliya Nogovitsyna mengatakan, proses evakuasi pasien kanker ke Ukraina Barat dan negara-negara perbatasan lainnya merupakan misi yang mustahil untuk dilakukan.

"Sejak hari-hari pertama perang, kami mencoba mengevakuasi anak-anak dari rumah sakit terbesar. Kami membawa mereka dalam kelompok yang agak besar dan kami mencari bus atau gerbong kereta untuk membawa mereka ke Lviv," kata Nogovitsyna seperti dikutip CNN, Kamis, (21/4/22).

"Itu sangat sulit dan menantang karena hampir tidak mungkin menemukan alat transportasi untuk memindahkan anak-anak ini," sambungnya.

Hal tersebut dikarenakan banyak anak-anak pasien kanker di Ukraina yang mengalami kondisi parah seperti tekanan darah rendah atau demam. Para pejabat Ukraina pun membantu proses evakuasi dengan menyediakan bus atau transportasi lainnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, meski Lviv dan wilayah barat Ukraina lainnya tidak berada di garis depan invasi Rusia, tetapi area itu masih terkena serangan rudal.

"Namun hal itu tidak menghentikan kami untuk mengevakuasi anak-anak saat kota itu diserang," katanya.

Nogovitsyna juga memuji para orang tua yang telah berjuang untuk menghadapi ancaman ganda, tidak hanya diagnosis kanker anak mereka tetapi juga ancaman invasi Rusia.

Meski demikian, organisasi yayasan kanker tersebut juga menerima bantuan dari sejumlah rumah sakit di luar negeri untuk membangun kembali sistem perawatan kesehatannya yang hancur setelah invasi berakhir.

"Segera setelah Ukraina memenangkan perang ini dan perdamaian dipulihkan, kami ingin membangun kembali layanan onkologi pediatrik Ukraina, dan menjadikannya lebih baik daripada sebelum perang," tandasnya.