URnews

Perang Rusia dan Ukraina Masuk Babak Baru, Donbass Kembali Diserang

Rizqi Rajendra, Rabu, 20 April 2022 15.53 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Perang Rusia dan Ukraina Masuk Babak Baru, Donbass Kembali Diserang
Image: Tank tempur utama T-72B3 Rusia terlihat di wilayah Rostov, Rusia pada 27 Januari 2022. (Reuters via ANTARA)

Jakarta - Perang antara Rusia dengan Ukraina kini memasuki babak baru setelah Rusia kembali menyerang wilayah Donbass di Ukraina Timur. Para pejabat pun mendesak warga sipil untuk melarikan diri.

Adapun invasi Rusia ke Ukraina di wilayah Donbass pertama kali dilakukan pada 24 Februari 2022 lalu, dan kini pertempuran kembali berkecamuk di wilayah tersebut.

"Fase lain dari operasi ini telah dimulai dan saya yakin ini akan menjadi momen yang sangat penting dalam seluruh operasi khusus ini,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov seperti dikutip Al Jazeera pada Rabu, (20/4/22).

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa rudal berbasis udara presisi tinggi telah menghantam 13 wilayah Ukraina di beberapa bagian Donbass, sementara serangan udara lainnya menghantam 60 aset militer, termasuk di kota-kota dekat garis depan wilayah timur.

Di lain sisi, angkatan bersenjata Ukraina juga mengonfirmasi bahwa pertempuran telah meningkat di seluruh wilayah timur, hanya beberapa jam setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memerintahkan untuk mengantisipasi serangan Rusia.

"Tidak peduli berapa banyak tentara Rusia yang dibawa ke sini, kami akan bertarung. Kami akan membela diri," kata Zelensky.

Kontrol Donbass dan kota pelabuhan Mariupol yang terkepung akan memungkinkan Moskow untuk membuat koridor selatan ke Semenanjung Krimea yang dianeksasi pada tahun 2014, dan merampas sebagian besar garis pantai dan sumber pendapatan utama Ukraina.

Sementara di wilayah selatan, Rusia melanjutkan upayanya untuk merebut kota pelabuhan Mariupol yang terkepung, saat Moskow mengeluarkan seruan baru agar pasukan Ukraina menyerah dan meletakkan senjata mereka.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait