URnews

Fakta Amonium Nitrat, Bahan yang Diduga Penyebab Ledakan di Beirut

Kintan Lestari, Rabu, 5 Agustus 2020 14.40 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Fakta Amonium Nitrat, Bahan yang Diduga Penyebab Ledakan di Beirut
Image: Ledakan Besar di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat (tangkapan layar video @urbanasiacom/Instagram)

Beirut - Pada Selasa (4/8/2020) malam sekitar pukul 6 waktu setempat terjadi ledakan di Pelabuhan Beirut. Belum diketahui pasti penyebab terjadinya ledakan.

Namun diduga pemicu ledakan adalah dari 2.750 ton amonium nitrat yang berada di gudang penyimpanan di pelabuhan. 

Apa sih amonium nitrat itu? Yuk, kita bahas faktanya!

Mengutip dari Encyclopaedia Britannica, amonium nitrat (NH4NO3) adalah garam amonia dan asam nitrat yang umum digunakan sebagai pupuk dan bahan peledak. 

Zat ini tersedia secara komersial dalam bentuk kristal/garam tidak berwarna. Senyawa tersebut larut dalam air dan tidak mudah terbakar.

Pupuk buatan biasanya mengandung sekitar 33,5 persen nitrogen, yang semua komponennya dapat dimanfaatkan oleh tanaman.

Sementara sebagai peledak, zat tersebut akan meledak bila terkontaminasi dengan bahan yang mudah terbakar. 

Akibatnya terjadi ledakan dan kebakaran. Dan bila kebakaran terjadi, zat tersebut menghasilkan oksida nitrogen yang beracun.

Zat ini sering disalahgunakan dan dijadikan senjata untuk beberapa serangan teror, di antaranya pemboman Gedung Federal Alfred P. Murrah di Kota Oklahoma pada 1995.

Begitu juga dengan peristiwa pemboman Sterling Hall di Madison pada 1970, pemboman di Delhi dan Oslo pada 2011, serta ledakan di Hyderabad pada 2013.

Selain pupuk dan bahan peledak, zat ini juga digunakan sebagai campuran pembeku dan sebagai nutrisi dalam memproduksi antibiotik dan ragi.

Amonium nitrat padat dapat mengalami dekomposisi eksplosif ketika dipanaskan di ruang terbatas. Oleh karena itu, peraturan pemerintah telah diberlakukan pada proses pengiriman dan penyimpanan zat ini.

Maka dari itu Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan ketidakpercayaannya kala sebanyak 2.750 ton amonium nitrat disimpan di gudang tanpa pengamanan.

"Tidak dapat diterima ada 2.750 amonium nitrat disimpan di gudang selama enam tahun, tanpa adanya langkah pengamanan sehingga membahayakan keselamatan warga," kata Diab.

Otoritas setempat hingga kini masih menyelidiki penyebab pasti ledakan di Pelabuhan Beirut.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait