Fakta Terbaru Ungkap Mata Merah Termasuk Gejala COVID-19

Jakarta - Secara umum, diketahui bahwa gejala pasien positif virus corona (COVID-19) yaitu demam, batuk kering, nyeri badan, sakit tenggorongan, sesak nafas, dan diare.
Namun, kini ditemukan bahwa sakit mata atau merah juga kerap dialami oleh pasien yang terinfeksi COVID-19.
Gejala mengenai mata merah pada pasien COVID-19 tersebut didapatkan dari cuitan Twitter Dokter Spesialis Mata dr. Ferdiriva Hamzah. Ia melaporkan bahwa gejala virus COVID-19 dapat ditemukan di mata.
"Mata merah, bengkak, berair cukup sering ditemukan pada pasien dengan COVID-19," tulis Dokter Ferdiriva, yang dikutip Sabtu (4/4).
Dalam cuitan tersebut Dokter Ferdiriva mengingatkan rekan sesama Dokter Spesialis Mata untuk selalu melakukan pemeriksaan mata pasien menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap.
"Dokter Spesialis Mata Teman sejawat yang kedatangan pasien mata merah (conjunctivitis), periksa mata pasien pake APD lengkap ya (+ handschoen, goggles jika ada). Cuci tangan yang benar sebelum dan sesudah periksa pasien," lanjutnya.
Fakta mengenai mata merah pada COVID-19 juga sempat diungkap seorang perawat bernama Chelsy Earnest di Life Care Center di Kirkland, Washington yang telah mengamati banyak pasien virus corona mengalami mata merah.
"Mata mereka seperti terkena alergi. Bagian putih matanya merah dan bagian luar matanya juga ikut memerah," jelas Chelsy Earnest kepada CNN.
Diungkap Peneliti
Melansir Today, American Academy of Ophthalmology (AAO) mengirimkan panduan resmi yang mengatakan bahwa virus COVID-19 bisa menyebabkan mata merah (konjungtivitis).
Alasannya, karena patogen (penyebab mata merah) membuat radang jaringan bening menutupi bagian putih mata. Kondisi seperti itu dapat terjadi pada 1-3 persen pasien yang terinfeksi virus COVID-19.
Baca Juga: Ketika Orang Positif Covid-19 Tak Bergejala
Untuk itu, AAO dalam paduan resminya juga memperingati dokter mata bahwa pasien yang mengalami mata merah disertai demam dan gejala pernapasan mungkin terinfeksi COVID-19. Maka para dokter mata harus selalu menggunakan APD lengkap ketika merawat pasien.