Ketika Orang Positif Covid-19 Tak Bergejala

Jakarta - Pasti sudah banyak yang tahu kan kalau nggak semua orang yang terinfeksi COVID-19 itu bergejala seperti demam tinggi, batuk, atau pilek. Banyak dokter dan juga pemerintah terus mengatakan bahwa bisa saja orang dengan virus corona tampak sehat.
Hal ini karena kemungkinan besar orang tersebut memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Sehingga saat tubuh berperang melawan COVID-19, orang itu sama sekali tak menujukkan gejalanya.
Dan karena merasa sehat-sehat saja, orang ini mungkin tidak merasa bahwa dirinya carrier yang memiliki potensi untuk menularkannya kepada orang lain. Dan orang lain yang tertular, andai daya tahan tubuhnya tak sekuat dia, makan akan jatuh sakit.
Inilah mengapa, di saat pandemi corona seperti sekarang ini, sebaiknya semua orang mengisolasi diri. Agar penyebaran virus corona yang kini sudah menjangkiti hampir semua negara di dunia ini tak semakin melebar.
Tapi di samping semua itu, mungkin kamu bertanya-tanya soal apa yang terjadi pada orang yang positif corona tapi tidak bergejala. Apakah dia akan sakit atau bagaimana?
Kepada urbanasia, dr Poek Denny Purbawijaya mengatakan bahwa masa inkubasi virus itu terjadi selama 14 hari. Jika sudah melewati 14 hari, kemampuan tubuh manusia akan menghancurkan seluruh virusnya.
“Virus itu mempunyai kemampuan untuk berinkubasi dari hari pertama sampai hari ke 14
jadi hari pertama saat dia terinfeksi atau virus itu masuk ke tubug, nah nanti hari ke 14 itu kemampuan tubuh kita itu sudah menghancurkan seluruh virusnya,” kata dr Denny.
“Dan tubuh sudah terbentuk benteng jadi kalau ada virus masuk lagi itu sudah dilawan langsung, anti bodinya. Jadi badan kita sudah membentuk antibodi untuk melawan virus itu dan kita tidak bisa lagi menularkan kepada orang lain. Itu fungsinya isolasi diri,” lanjutnya.