URsport

FIFA Pastikan Jabatan Presiden Gianni Infantino Aman

Rezki Maulana, Selasa, 4 Agustus 2020 08.32 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
FIFA Pastikan Jabatan Presiden Gianni Infantino Aman
Image: Foto: skysports.com

Zurich - Presiden FIFA, Gianni Infantino, digoyang posisinya usai kasus pidana yang tengah menderanya. Tapi, organisasi itu memastikan Infantino aman dari pemecatan.

Pekan kemarin muncul pemberitaan kalau Infantino ditengarai melakukan tindakan pidana dari hasil penyelidikan yang dilakukan Jaksa Pidana Khusus Swiss, Stefan Keller, yang baru diangkat bulan lalu. Infantino ditenggarai sering mengadakan pertemuan dengan Jaksa Agung Swiss, Michael Lauber.

Salah satu pertemuan yang dicurigai adalah pada Juni 2017. Lauber lantas harus menghadapi pemeriksaan oleh penyidik dan diklaim sudah memberikan keterangan tidak benar. Adanya kongkalikong antara Lauber dan Infantino ini diungkap dokumen rahasia Football Leaks yang bocor ke publik pada November 2018.

Lauber disebut berperan dalam mengamankan posisi Infantino yang sejatinya diduga melakukan tindak korupsi selama memimpin FIFA. Uniknya, Lauber mengundurkan dari posisi jaksa agung sehari sebelum penyidikan itu diumumkan ke publik.

"Hal ini makin menguatkan fakta kalau ada apa-apa di antara Lauber dan Infantino. Kasus ini pun disebut bakal melengserkan Infantino dari kursi presiden FIFA. Tapi, FIFA memastikan kalau pria yang menggantikan Sepp Blatter pada 2015 itu tetap aman.

Presiden FIFA tengah menjalani investigasi kriminal oleh otoritas hukum Swiss, tapi dia belum didakwa bersalah atas kasus apapun," ujar pernyataan resmi FIFA.

"FIFA dan presidennya akan terus bekerjasama dengan otoritas kejaksaan Swiss sampai investigasi ini selesai."

"FIFA sangat yakin bahwa di akhir investigasi nanti, presiden FIFA tidak bakal terbukti bersalah karena sudah memenuhi tugasnya untuk bertemu jaksa agung Swiss."

Kasus ini tentu makin menambah citra buruk FIFA yang memang sudah menurun usai kasus suap dan korupsi yang melibatkan Blatter pada 2015.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait