URnews

FKPM Ungkap Alasan Warga Tolak Rumah Sehat di Surabaya

Nivita Saldyni, Senin, 26 Juli 2021 12.51 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
FKPM Ungkap Alasan Warga Tolak Rumah Sehat di Surabaya
Image: Ilustrasi Rumah Sehat (Sumber Humas Pemkot Surabaya)

Surabaya - Beberapa hari terakhir heboh sejumlah warga di Kota Surabaya menolak keberadaan rumah sehat sebagai tempat isolasi mandiri warga terpapar COVID-19, salah satunya di Kelurahan Gubeng. Ternyata alasannya karena takut tertular COVID-19.

Hal ini diungkapkan oleh salah satu tokoh agama sekaligus Ketua Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) dari Kelurahan Gubeng, Chusaini. Ia menjelaskan, warga awalnya menolak wilayahnya dijadikan rumah sehat karena lokasi yang digunakan adalah gedung sekolah dasar (SD), salah satunya SDN Gubeng I/204. Namun Chusaini mengatakan, warga bukan berarti menolak program rumah sehat tersebut.

"Intinya, kampung mereka tidak mau ditempati untuk isolasi. Salah satunya karena faktor ketakutan," kata Chusaini di Surabaya, Senin (26/7/2021).

Menurutnya, penolakan muncul karena lokasi yang dipilih awalnya berada di SD yang berada di tengah perkampungan padat penduduk. Belum lagi, akses keluar masuk untuk kendaraan juga dinilai kurang mendukung.

"Kemudian warga sepakat mengajukan SMPN 6 Surabaya, tapi peraturan pemkot, SMP tidak boleh. Terus warga mengajukan agar lokasinya di gedung yang dipakai fasilitas olahraga," jelasnya.

Namun karena dinilai kurang representatif, alhasil warga bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Gubeng melakukan musyawarah. Hasilnya, rumah sehat disepakati ditempatkan berada di aset milik Pemkot Surabaya yang berada di Jalan Nias No. 110 Surabaya. 

Sementara itu Wakil Ketua RW II, Kelurahan Gubeng, Kecamatan Gubeng Surabaya, Soesiyanto menambahkan pihaknya mendukung langkah pemkot menyediakan rumah sehat untuk warga Kelurahan Gubeng yang berkategori OTG atau gejala ringan. Ia pun menyatakan seluruh tokoh masyarakat setempat siap mendukung program tersebut.

"Alhamdulilah tokoh-tokoh masyarakat juga RT/RW se-Kelurahan Gubeng mendukung. Syukur alhamdulillah, ini bisa dibuat contoh warga se-Surabaya. Jadi kami bukan menolak, tapi memberikan solusi," jelasnya.

Kini, Rumah Sehat Gubeng yang mampu menampung 30 orang itu terus diperbaiki. Mulai dari sarana prasarana hingga instalasi saluran air.

Dukungan serupa ternyata juga ditunjukkan oleh warga Kelurahan Gading, Kecamatan Tambak Sari, Surabaya. Bahkan tokoh masyarakat setempat mengaku telah mengajukan beberapa tempat untuk dijadikan rumah sehat.

"Untuk kelurahan gading kami sudah mengajukan beberapa tempat untuk dijadikan tempat isolasi mandiri dan kemudian yang kami pilih adalah SDN Gading III No. 179," kata Ketua LPMK Kelurahan Gading, Kecamatan Tambak Sari, Hartono.

Menurutnya, sekolah yang berada di Jalan Kenjeran No. 433 Surabaya ini dipilih menjadi Griya Gading Sehat lantaran lokasinya yang strategis. Apalagi lokasinya dinilainya agak jauh dari pemukiman padat penduduk.

"Di sini disiapkan ada delapan bed. Memang kesepakatan dengan warga untuk orang yang isolasi mandiri di sini karena sekarang isolasi mandiri bukanlah yang positif berat, tapi yang ringan dan juga disitulah dinamakan Griya Gading Sehat," jelasnya.

Pada kesempatan lain, Ketua RW V, Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Pakal Surabaya, Jainuri juga mengaku pihaknya mendukung penuh program rumah sehat ini. Ia mengaku warga setempat bersyukur karena lokasi yang bakal dijadikan rumah sehat oleh pemkot sangat dekat dengan perumahan.

"Saya mendengar Pak Wali Kota akan membuka lahan Rumah Sehat dekat sekali dengan perumahan kami. Secara otomatis kami sangat bersyukur, kalau nanti warga saya isolasi di SDN Sumberrejo II kan sangat dekat," ungkap Jainuri.

Untuk Urbanreaders ketahui, Rumah Sehat adalah program Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama jajarannya untuk memanfaatkan fasilitas umum sebagai lokasi isolasi mandiri. Awalnya Rumah Sehat akan didirikan di tingkat RW, namun karena keterbatasan tempat dan jumlah satgasnya maka terbentuklah di tingkat kelurahan.

Tujuan Rumah Sehat ini sendiri untuk mencegah penularan pada klaster keluarga. Sehingga tidak terjadi penularan ke anggota keluarga lainnya maupun antar tetangga.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait