Gagal di Liga Champions, Barcelona Makin Hancur Lebur Musim Ini

Lisbon - Barcelona hancur lebur musim ini. Tersingkirnya mereka dari Liga Champions mendatangkan rekor buruk yang sudah sedekade tak pernah dicatat. Duh, Los Cules!
Barcelona mengakhiri musim ini dengan sangat mengecewakan. Menghadapi Bayern Munich di perempatfinal Liga Champions di Estadio Jose Alvalade, Sabtu (15/8/2020) dini hari WIB, Barcelona tidak berkutik.
Gawang Marc-Andre Ter Stegen jadi bulan-bulanan Robert Lewandowski dkk. sebelum akhirnya kalah dengan skor telak 2-8! Ya itu jadi kekalahan terburuk Barcelona dalam 74 tahun terakhir dan bahkan yang pertama di Liga Champions.
Barcelona sebelumnya tidak pernah kebobolan enam gol atau lebih di pertandingan kompetisi Eropa. Apalagi ini jadi kali pertama Barcelona kemasukan empat gol di babak pertama sepanjang keikutsertaan di Liga Champions.
Lebih buruknya adalah Barcelona untuk kali keempat dalam lima musim terakhir tersingkir di babak perempatfinal Liga Champions. Sebuah kemunduran prestasi bagi klub sebesar Barcelona yang juga menegaskan musim 2019/2020 adalah musim yang buruk untuk mereka.
Untuk pertama kalinya sejak musim terakhir Frank Rijkaard pada 2007/2008, Barcelona menuntaskan musim tanpa trofi! Setelah itu, Barcelona setidaknya bisa meraih satu trofi, termasuk saat Pep Guardiola pergi pada 2012. Saat itu Barcelona jadi jawara Copa del Rey.
Bahkan ketika Luis Enrique pergi di tahun 2017, dia masih bisa memberikan gelar Copa del Rey. Musim ini bak penanda terpuruknya Barcelona yang juga mengalami dua kali pergantian pelatih, dari Ernesto Valverde ke Quique Setien.
Dengan prestasi tim yang terpuruk musim ini plus keuangan klub yang terganggu karena pandemi virus corona, sudah sah jika dibilang Barcelona hancur lebur.
"Saya tidak akan bicara soal apa yang diperlukan di klub. Saya di sini baru beberapa bulan," tutur Setien..
"Jika Gerard Pique bilang ini saatnya perubahan besar, pasti ada arti dari kata-katanya. Sekarang saatnya kami melihat kembali dan mengambil keputusan yang diperlukan untuk masa depan. Saya kira sekarang masih terlalu awal untuk bicara apakah saya akan bertahan atau tidak. Kenyataannya itu tidak tergantung saya."
"Ada baiknya kami semua mengerjakan apa yang penting dan mempertimbangkan berbagai hal yang terkait kekalahan menyakitkan ini," tutupnya.