Garuda Indonesia Buka Opsi Izinkan Pramugari Berhijab

Jakarta - Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membuka opsi pemakaian hijab pada pramugarinya. Namun, opsi tersebut masih didiskusikan oleh beberapa stakeholder terkait.

“Saat ini Garuda Indonesia terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai stakeholder terkait untuk memastikan kesiapan penggunaan jilbab bagi pramugari Garuda Indonesia dapat dilandasi oleh kebijakan operasional yang komprehensif," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, dikutip Selasa (7/2/2023).

Persiapan terhadap opsi penggunaan hijab dalam seragam pramugari tidak hanya terfokus pada aspek service dan safety, namun juga memastikan terjaganya kepentingan pramugari.

Irfan menegaskan, Garuda Indonesia tidak memiliki larangan terhadap penggunaan hijab pada pramugari. Hal itu sejalan dengan adanya prinsip kesetaraan bagi para pekerja termasuk awak pesawat. 

Oleh karena itu, opsi penggunaan hijab ini sangat berguna bagi pramugari yang pada dasarnya sudah memilih untuk menggunakan hijab sehari-hari.

Irfan juga memberikan informasi terkait penerbangan Garuda Indonesia yang telah menyesuaikan pakaian, sesuai dengan arah tujuan penerbangan.

“Saat ini melalui sejumlah layanan rute penerbangan, Garuda Indonesia juga telah menerapkan penyesuaian atribut seragam awak pesawat mengacu pada regulasi destinasi tujuan maupun terkait kepentingan layanan penerbangan haji dimana pramugari menggunakan seragam abaya yang disertai jilbab," katanya.

Sebelumnya masalah penggunaan hijab bagi pramugari ini mendapat sorotan dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Menurutnya, aneh jika ada maskapai yang melarang pramugarinya berhijab. 

“Jadi kalau ada larangan berjilab agak aneh, saya kira kita cek lagi, perlu diteliti itu,” kata Ma’ruf di Yogyakarta, Sabtu. 

Usulan pramugari Garuda Indonesia berhijab salah satunya datang dari Komisi VI DPR RI. Mereka mengatakan, banyak pramugari muslim di Garuda yang sehari-hari berhijab namun harus dilepas saat bertugas.