URtrending

Gelar Rapat Penanganan COVID-19, Pemkot Surabaya Batasi Jarak Kursi

Nivita Saldyni, Senin, 16 Maret 2020 13.53 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Gelar Rapat Penanganan COVID-19, Pemkot Surabaya Batasi Jarak Kursi
Image: Suasana Rapat Penanganan Covid-19 oleh Pemkot Surabaya di Gedung Sawunggaling, Surabaya, Senin (16/3/2020). (Nivita Saldyni/Urbanasia)

Surabaya - Pemkot Surabaya menggelar Rapat Penanganan Covid-19 di Gedung Sawunggaling, Surabaya, Senin (16/3/2020) siang.

Dalam acara itu, Wali Kota Surabaya mengundang sekitar 200 orang yang terdiri dari undangan, pimpinan media, ASN, serta wartawan.

Namun rapat ini tak berlangsung seperti layaknya rapat biasanya. Tampak susunan kursi Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 sengaja dibuat renggang.

Menurut Risma, hal ini dilakukannya untuk antisipasi pencegahan terjadinya penyebaran virus corona di lingkungan Kota Surabaya.

"Mohon maaf kondisinya seperti ini, sebetulnya saya mencoba menghindari. Tapi karena ada edaran tentang bagaimana menyusun protokol di beberapa tempat akhirnya kami terpaksa melakukan hal ini (menjaga jarak per orang)," kata Risma.

Tak hanya susunan kursi, sejak masuk ke kawasan Gedung Sawunggaling, para tamu undang yang datang pun harus melewati pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermal gun sebanyak dua kali.

Selain dicek suhu tubuhnya, para tamu yang hadir juga diwajibkan mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan Pemkot Surabaya sebelum masuk ruang rapat.

Setibanya di depan ruang rapat, para petugas yang telah berjaga pun membagikan masker gratis untuk dipakai selama acara berlangsung.

Dalam rapat ini, Risma didapmpingi beberapa Forkopimda Kota Surabaya memberikan imbauan untuk seluruh tamu yang hadir agar membentuk protokol di wilayahnya masing-masing dalam penanganan virus corona.

Selain Risma, hadir pula Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging (Pinere) RSU dr Soetomo Surabaya, dr Soedarsono yang memberikan penjelasan mengenai COVID-19.

Selama acara, peserta pun dilarang untuk saling menyapa dengan berpeluk cium maupun berjabat tangan.

Untuk itu, Risma kembali mengingatkan agar tidak mudah tersinggung dengan langkah tersebut. Sebab, ini merupakan langkah yang dilakukan pihaknya untuk menjaga kesehatan dan keselamatan warga Surabaya dari penyebaran virus corona.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait