URnews

Langkah Antisipasi Pemkot Surabaya Hadapi Ancaman Banjir Rob di Pesisir

Nivita Saldyni, Sabtu, 4 Desember 2021 12.12 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Langkah Antisipasi Pemkot Surabaya Hadapi Ancaman Banjir Rob di Pesisir
Image: Ilustrasi banjir. (Pixabay)

Surabaya - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur belum lama ini mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob akibat fenomena pasang maksimum air laut.

BMKG memperkirakan, banjir rob akan terjadi pada 2-7 Desember 2021 sekitar pukul 21.00 - 24.00 WIB dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter dari permukaan laut di kawasan pesisir Surabaya dan sekitarnya.

Menanggapi peringatan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. Salah satu yang telah dilakukan yaitu dengan memasang Videotron/WID yang selalu update memberikan informasi terkait tinggi gelombang, kecepatan angin dan cuaca di pesisir pantai.

“Videotron ini dipasang mulai dari Romokalisari, Sontoh Laut dan juga di Taman Suroboyo,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Irvan Widyanto dikutip dari keterangannya, Jumat (3/12/2021).

Ia juga memastikan pihaknya telah melakukan pelatihan praktik evakuasi mandiri untuk warga pesisir. Tentunya, dengan mengikuti jalur evakuasi yang sudah ditentukan menuju Assembly Point (titik kumpul) yang sudah ditentukan pula.

“Sehingga kami berharap apabila ada tanda-tanda akan terjadi gelombang tinggi air laut yang terdapat di Videotron, dengan ketinggian di atas 2,5 meter atau pasang air laut di atas 150 cm dan kecepatan angin di atas 20 knot atau 37 km/jam, maka kami berharap warga bisa melakukan evaluasi mandiri tanpa harus menunggu bantuan,” jelasnya.

Selain itu, ia juga memastikan jika update dari BMKG Maritim terdapat potensi kenaikan air laut dan tinggi gelombang maka BPB Linmas akan langsung mendirikan posko siaga di Romokalisari, Sontoh Laut dan Taman Suroboyo. Petugas akan dibekali peralatan, mulai dari perahu karet bermesin, pelampung, ringbuoy, tali, genset, lampu dan beberapa peralatan lainnya.

“Bahkan, nanti kami akan woro-woro, baik melalui toa yang dipasang di perkampungan nelayan di SIB maupun melalui megaphone dengan keliling kampung nelayan untuk meminta sementara waktu tidak melaut dan tidak mendekati bibir pantai,” kata Irvan.

Oleh karena itu, ia berharap warga Kota Surabaya lebih siaga terhadap potensi banjir rob ini. Caranya dengan meningkatkan kewaspadaan dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar kita.

"Yang paling penting juga, apabila terjadi kedaruratan apapun di Surabaya, silahkan langsung menghubungi Command Center 112 untuk mendapatkan bantuan,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait