URtech

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Targetkan 100 Ribu Peserta di 2022

Shinta Galih, Kamis, 6 Januari 2022 20.29 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Targetkan 100 Ribu Peserta di 2022
Image: ilustrasi digital (randstadrisesmart)

Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan melanjutkan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di 2022. Bahkan tahun ini ditargetkan dapat menjaring 100 ribu peserta.

"Kementerian Kominfo menargetkan 100 ribu peserta dapat terfasilitasi hingga di level active selling yakni level lanjutan setelah digital on boarding,” ujar Dedy Permadi, Juru Bicara Kemenkominfo.

Upaya tersebut sebagai jawaban akan tantangan dalam optimalisasi ekonomi digital di tahun mendatang. Beberapa tantangan itu, yakni jumlah sumber daya manusia (SDM) di bidang digital yang belum memadai, pembukaan akses pasar pendanaan yang masih terbatas, banyaknya UMKM yang belum memiliki akses keuangan, dan infrastruktur logistik yang belum optimal di seluruh Indonesia.

“Ini akan menjadi perhatian serius Kementerian Kominfo, sehingga kita bisa bersama-sama dengan ekosistem melakukan optimalisasi ekonomi digital di tahun yang akan datang,” kata Dedy.

Infrastruktur Digital

Selain mempersiapkan talenta digital, Kemenkominfo akan terus melakukan pembangunan infrastruktur telekomunikasi sesuai dengan perencanaan dalam Roadmap Indonesia Digital.

Pada tahun 2022, Kemenkominfo akan fokus menyelesaikan pembangunan di lapisan backbone hingga last mile.

“Di lapisan backbone mengoptimalkan utilisasi jaringan kabel serat optik Palapa Ring melalui penggelaran ekstensi Palapa Ring Integrasi sepanjang 12.083 KM,” terang Dedy.

Sementara pada lapisan middle-mile, Kementerian Kominfo akan melakukan penambahan kapasitas satelit dan pembangunan gateway.

“Dan untuk lapisan last mile menyelesaikan pembangunan BTS bersama operator seluler untuk memastikan jangkauan konektivitas 4G di 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau sinyal 4G,” papar Dedy.

Sebagai bagian dari evaluasi pembangunan di tahun 2022, terdapat beberapa tantangan pembangunan infrastruktur digital keterbatasan pembiayaan, khususnya bagi pembangunan di wilayah 3T.

Oleh karena itu, Kementerian Kominfo melakukan terobosan melalui skema bauran pembiayaan atau blended financing.

“Selain itu, pembangunan infrastruktur telekomunikasi juga terkendala topografi atau kontur, bentang alam, serta keberagaman medan yang mendorong bauran pilihan teknologi telekomunikasi, serta inovasi dan adaptasi dalam proses pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur,” pungkas Jubir Kemenkominfo.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait