Gubernur Jatim Khofifah Pamer Melon Bentuk Hati dan Kotak, Seperti Apa?
Sidoarjo - Buah melon berbentuk bulat itu sudah biasa. Uniknya di Kabupaten Sidoarjo ada melon berbentuk kotak dan juga hati atau love, loh.
Hal itu dipamerkan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa lewat akun Instagramnya, Senin (21/2/2022). Ia mengatakan melon dengan bentuk unik itu berada di Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Guys.
"Kalau melon pada umumnya berbentuk bulat dan oval, maka Jawa Timur punya melon berbentuk kotak dan love. Melon ini adalah produksi UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur di Sidoarjo," kata Khofifah seperti dikutip Urbanasia pada Senin (21/2/2022).
Sebagai informasi, melon berbentuk unik yang dikembangkan oleh UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Jatim itu adalah jenis melon Golden Langkawi. Melon tersebut saat ini dipasarkan melalui Hoky, Geofresh dan Sewu Segar Nusantara (SSN) dan menyasar pasar menengah ke atas.
Melansir laman Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, adanya inovasi teknologi dalam budidaya melon tersebut ternyata berpengaruh terhadap harga jual melon di pasaran, Guys. Dari sisi analisa usaha, untuk memproduksi melon bulat dibutuhkan biaya produksi melon bulat sekitar Rp 10 ribu per tanaman. Dari 1 buah yang dihasilkan rata-rata memiliki berat 1,5 kg dengan rata-rata harga mencapai Rp 27 ribu per buah.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memamerkan melon bentuk hati dan kotak yang ada di Desa Lebo, Sidoarjo. (Instagram @khofifah.ip)
Sedangkan dengan inovasi bentuk kotak dan love, biaya produksi yang dibutuhkan sebesar Rp 14 ribu per tanaman. Per buahnya melon kotak dibanderol Rp 45 ribu dan melon love bisa mencapai Rp 50 ribu. Perkiraan keuntungan menanam buah melon kotak dan love ini bisa mencapai 30 - 45 persen dari biaya produksi dibandingkan dengan melakukan budidaya melon bulat.
Urbanreaders yang penasaran dengan melon-melon ini pun tak perlu khawatir. Sebab melon love dan kotak itu dibudidayakan sesuai standar keamanan pangan (SOP/GAP), jadi aman dikonsumsi.
"Tidak ada rekayasa genetik dalam pengembangannya jadi aman untuk dikonsumsi," pungkas Khofifah.