URnews

Minyak Goreng Murah Langka di Jatim, Khofifah Ungkap Penyebabnya

Nivita Saldyni, Selasa, 8 Februari 2022 15.48 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Minyak Goreng Murah Langka di Jatim, Khofifah Ungkap Penyebabnya
Image: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Dok. Humas Pemprov Jatim)

Surabaya - Sejak pemerintah menerapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14 ribu per liter untuk minyak goreng pada 1 Februari 2022, kelangkaan terjadi di berbagai daerah di Jawa Timur. Masyarakat kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga murah di mana-mana.

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa pun telah mendapatkan jawabannya. Usai mengunjungi pabrik minyak goreng, PT Wilmar Nabati Indonesia Gresik, Senin (7/2/2022) ia mengetahui bahwa kelangkaan minyak goreng murah di Jatim ini disebabkan oleh keterlambatan pengiriman dari pihak distributor, Guys.

"Selain karena tingginya minat masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng HET, juga karena terlambatnya pengiriman barang oleh distributor," kata Khofifah dalam keterangannya di Surabaya, Selasa (8/2/2022).

Padahal menurutnya kelangkaan minyak goreng ini seharusnya tidak terjadi. Sebab, kata Khofifah, Jatim memiliki surplus sebesar 3.000 ton karena kebutuhan minyak goreng masyarakat Jatim mencapai 59.000 ton/bulan sementara kapasitas produksi pabrik mencapai 62.000 ton/bulan.

"Namun saat turun ke lapangan, justru didapati banyak toko-toko ritel modern yang juga tidak mendapatkan suplai minyak goreng bahkan sampai satu minggu," ungkapnya.

Hal ini kemudian membuat masyarakat sulit mendapat minyak goreng sesuai dengan HET yang sudah ditetapkan pemerintah. Untuk itu ia meminta para distributor untuk mempercepat proses penyaluran minyak goreng subsidi ke seluruh pasar baik modern, ritel, tradisional, hingga warung-warung kecil.

Menurutnya, rantai pasok dalam pengendalian harga minyak goreng di pasaran sangat penting karena jika ada satu bagian yang tersendat atau bermasalah, maka akan mengganggu ketersediaan barang di pasaran.

"Kami harapkan seluruh proses ini dapat memberikan kepastian rantai pasok sampai di tingkat konsumen sesuai dengan HET yang sudah ditentukan oleh pak menteri perdagangan Republik Indonesia," tegasnya.

Sementara itu, GM Wilmar Nabati Indonesia Ridwan Brandes mengatakan bahwa pihaknya selaku salah satu produsen minyak goreng di Indonesia berkomitmen mendukung program pemerintah pusat yang memberlakukan harga sesuai HET untuk minyak goreng. Wilmar sendiri memiliki market share sampai dengan 30% secara nasional.

"Wilmar sebenarnya sudah berkomitmen untuk menjalankan program pemerintah dengan harga sesuai HET dan kami menjalankan produksi dengan normal, kami sudah komitmen untuk tetap menjalankan produksi mendukung program ini," pungkasnya.

Sebelumnya, pemerintah pusat menerapkan HET baru untuk minyak goreng per 1 Februari 2022. Satu liter minyak goreng curah dihargai Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana seharga Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium sebesar Rp 14.000 per liter.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait