7 Bentuk Kekerasan Verbal yang Patut Diwaspadai

Jakarta - Kekerasan dalam hubungan tak hanya berbentuk penganiayaan atau kekerasan fisik saja, loh. Saat seseorang biasa mengucapkan kata-kata tertentu dengan tujuan untuk merendahkan, mengendalikan, atau menyakiti orang lain, itu sudah dikategorikan sebagai bentuk kekerasan verbal, guys.
Korban dari kekerasan verbal akan merasa rendah diri, kehilangan percaya diri, dan merasa diri tidak berarti. Kekerasan verbal dapat terjadi pada segala bentuk hubungan seperti hubungan orang tua dan anak, hubungan percintaan, hubungan sosial, maupun hubungan pekerjaan.
Berikut beberapa bentuk kekerasan verbal yang patut kamu waspadai.
1. Ngatain Orang Lain dengan Sebutan Khusus
Sumber: Freepik
Jenis kekerasan verbal yang satu ini paling sering terjadi di sekitar kita, guys. Baik untuk gurauan ataupun benar-benar karena marah, ngatain orang dengan sebutan tertentu seperti (maaf) ‘Dasar bego!’, ‘Dasar tolol!’, atau ‘Dasar Anak Nakal!’, adalah juga bentuk kekerasan verbal. Termasuk ketika kamu menyebut orang lain dengan nama julukan seperti ‘Si Gembrot’, ‘Si Kerempeng’, atau ‘Si Buluk’.
2. Selalu Mengritik
Sumber: Freepik
Kritik yang membangun tentu saja positif dan sangat diperlukan untuk kemajuan orang lain. Namun, ada perbedaan antara kritikan dan mencari-cari kesalahan orang lain. Kritikan yang disampaikan dengan tujuan menunjukkan kelemahan orang lain atau membuat orang tersebut kehilangan kepercayaan dirinya, sudah termasuk bentuk kekerasan verbal, guys.
3. Menyalahkan Orang Lain
Sumber: Freepik
Kebiasaan menyalahkan orang lain juga merupakan salah satu bentuk kekerasan verbal yang kerap dilakukan tanpa disadari. Alih-alih bertanggung jawab atas apa yang terjadi, pelaku kekerasan verbal menimpakan kesalahan pada orang lain agar dirinya terhindar dari masalah.
4. Manipulasi
Sumber: Freepik
Manipulasi biasanya dilakukan dengan mengatakan sesuatu hal yang membuat orang lain melakukan sesuatu yang dikehendakinya, tanpa orang tersebut sadar bahwa kamu telah mengendalikan keinginannya.
Dalam contoh yang sangat sederhana, ketika kecil, ibu sering bilang bahwa harus makan makanan sampai habis kalau nggak, ayam bakal mati. Manipulasi bisa berkembang pada tahap yang lebih luas dalam hal yang lebih serius.
5. Ejekan Berbau SARA
Sumber: Freepik
Memberi komentar atau mengejek seseorang berdasarkan latar belakang etnis, agama, ataupun budayanya, juga adalah bentuk kekerasan verbal, guys. Kebiasaan ini bisa bikin orang tersebut merasa rendah diri, kehilangan percaya diri, dan terhina.
6. Memberi Ancaman
Sumber: Freeoik
Mengancam orang lain adalah bentuk kekerasan verbal yang sangat kentara. Tujuannya adalah mengendalikan perilaku orang lain. Dalam hubungan percintaan, sering terjadi bahwa salah satu pihak menuntut pasangannya melakukan sesuatu dengan ancaman putus. Contohnya, “Kalau kamu nggak mau ajak aku berlibur ke luar negeri, lebih baik kita putus aja!”
7. Cuek
Sumber: Freepik
Sikap cuek atau mendiamkan orang lain juga salah satu bentuk kekerasan verbal, guys. Meskipun, dalam hal ini tidak ada kata-kata yang dilontarkan. Sebagai contoh, seorang pacar yang lagi ngambek lalu mendiamkan pasangannya, me-reject telepon, atau mengeblok jalur komunikasi di media sosial, adalah bentuk kekerasan verbal yang sering tak disadari.
So, jangan biarkan kekerasan dalam bentuk apapun terus terjadi ya, guys?