URguide

Bolehkah Menitipkan Orang Tua di Panti Jompo? Ini Pendapat Sosiolog

Shelly Lisdya, Sabtu, 20 November 2021 17.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bolehkah Menitipkan Orang Tua di Panti Jompo? Ini Pendapat Sosiolog
Image: Ilustrasi mengurus orang tua. (Freepik)

Jakarta - Menitipkan orang tua di panti jompo atau panti wreda masih menjadi pro dan kontra atau masih menjadi stigma buruk di Indonesia. Sebagian berpendapat, apapun alasannya orang tua harus dirawat oleh anaknya sendiri. 

Pasalnya, secara budaya dan agama masih tampak aneh jika seorang anak yang sibuk akan menitipkan orang tuanya ke panti jompo. 

Tetapi tidak semua beranggapan demikian, ada juga yang menilai bahwa tinggal di panti jompo bukan pilihan yang buruk. Saat ini banyak panti jompo yang menawarkan kehangatan dan kenyamanan bagi para lansia.

Sosiolog dan Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (Undip), Ari Pradhanawati menuturkan, dari sisi sosiologi fenomena di Indonesia, secara budaya nampaknya kurang pas apabila menitipkan orang tuanya di panti jompo, tetapi pandangan setiap orang berbeda dalam menyikapi persoalan tersebut.

“Budaya di Indonesia, anak merawat orang tuanya atau orang tua ikut anaknya, tetapi di jaman milenial ini sekarang sudah lain artinya perkembangan jaman mengikuti kegiatan kita sehari-hari. Sementara budaya kita merawat orangtua itu adalah keharusan tetapi kasuistik dan ada positifnya ketika kita ingin merawat orangtua di panti jompo,” ungkap Ari dikutip Urbanasia, Sabtu (20/11/2021).

“Dalam pikiran kita jika mendengar kata panti jompo atau panti wreda seolah menganggap orang tua dibuang padahal sebenarnya tidak begitu juga, karena memang ketika mendengar kata jompo atau wreda terkadang membuat pikiran malah stres. Artinya bagaimana kita membuat istilah yang membuat nyaman, misalnya sebuah rumah masa tua di mana ada fasilitas yang komplit. Sehingga konotasi kita terhadap panti jompo atau panti wreda untuk lansia diubah menjadi suatu istilah-istilah yang mengena di hati dan anggapan ke panti jompo itu tidak berarti dibuang dan orangtua mesti diberi pemahaman,” lanjutnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait