Pernah Ngerasa Bersalah karena Produktif? Begini Tips Atasinya

Jakarta - Pernah nggak kamu mengalami hari di mana waktu berjalan begitu cepat, sangat produktif, namun justru merasa nggak mendapatkan apa pun dari produktivitas itu?

Rasanya selalu kurang terus, padahal hari itu juga melelahkan karena sudah mengerjakan banyak hal. Melansir Well and Good, bisa jadi kamu mengalami productivity guilt.

"Bersalah karena produktivitas adalah perasaan yang muncul pada individu di penghujung hari mereka, atau setelah bagian paling aktif dari hari mereka," kata psikoterapis Jennifer Teplin, LCSW, dikutip, Senin (14/11/2022). 

Belakangan, productivity guilt ini justru terjadi lantaran orang tampaknya melakukan banyak hal hanya karena nggak ingin dianggap duduk manis atau berleha-leha saja oleh orang lain. 

Anggapan inilah yang membuat seseorang jadi kehilangan makna dan tujuan dari mengambil serta menyelesaikan aktivitas yang mereka lakukan.

Nah, jika kamu ingin mengurangi productivity guilt atau bahkan menghindarinya sejak awal, Teplin memiliki beberapa tips yang bisa membantu. Yuk simak!

1. Buat Planning

Sumber: Ilustrasi membuat rencana (Freepik/waynomestudio)

Langkah yang pertama adalah dengan merinci aktivitas apa saja yang ingin kamu lakukan untuk melewati hari itu. Buat syarat-syarat yang bisa kamu penuhi sendiri, tapi harus realistis, Urbanreaders.

"Sering kali kami tidak menguraikan apa yang perlu dilakukan. Kami memiliki daftar tugas yang tidak jelas dan terus menambahkan hal-hal ke dalamnya. Oleh karena itu, kita dapat mengakhiri hari kita dengan lebih banyak hal yang harus dilakukan daripada saat kita memulainya, dan akibatnya, rasa bersalah itu datang," ujar Teplin.

2. Evaluasi Diri Setiap Hari

Sumber: Ilustrasi menulis (Freepik/drobotdean)

Tujuan dari membuat list plan setiap hari adalah untuk mengecek dan mengukur seberapa mampu kamu dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ada dalam daftar. Tentu saja nggak lupa untuk mengapresiasi diri sendiri.

"Kesalahan manusia yang umum adalah melihat apa yang salah daripada yang benar. Demikian pula, ketika menyangkut produktivitas, kita sering melupakan semua yang telah kita capai," ucap Teplin.