Siap Menikah? Kenali 8 Masalah Pernikahan dan Cara Mengatasinya

Jakarta - Siapa sih yang nggak ingin menemukan belahan jiwa dan hidup bersama orang yang dicintainya sampai akhir hayat? Gambaran inilah yang sering ada di benak banyak orang tentang pernikahan.
Ide pernikahan yang happily ever after ini, sudah tertanam di dalam pikiran kita bahkan sejak kita masih berusia sangat muda.
Namun, apakah seperti itu nantinya dalam kehidupan pernikahan yang nyata? Tentunya tidak, guys. Buktinya, kita masih sering mendengar kisah kawin cerai yang terjadi pada public figure maupun orang-orang lain yang kita kenal.
Faktanya, buat beberapa orang, pernikahan bisa menjadi sangat rumit buat pasangan yang tidak mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah rumah tangganya.
Karena itu, kalau kamu tengah menyiapkan pernikahan, kamu perlu tahu dulu nih masalah-masalah seputar rumah tangga, agar kamu bisa mencari solusi yang terbaik ketika menghadapinya.
1. Pekerjaan Rumah Tangga
Sumber: Ilustrasi pekerjaan rumah tangga. (Freepik)
Umumnya, istri akan memegang peranan lebih banyak dalam hal kegiatan rumah tangga, termasuk mengurus pekerjaan rumah.
Meskipun pasangan sama-sama bekerja, praktiknya istri bakal lebih banyak mengurus rumah tangga, atau setidaknya memikirkannya.
Kondisi ini bakal bikin istri lebih sering mengalami stres. Karena itu, pembagian tugas dan tanggung jawab mengurus rumah tangga sangatlah diperlukan.
Tak hanya dari jenis pekerjaan, namun juga bobot pekerjaan itu yang mesti dibagi rata antara suami dan istri.
2. Pengaturan Keuangan
Sumber: Ilustrasi pengaturan keuangan. (Freepik)
Beberapa orang sangat baik dalam mengatur keuangan, dan beberapa orang lainnya lebih boros. Sesudah menikah, kamu dan pasangan akan hidup dalam kapal yang sama.
Kebocoran pada salah satu pihak, sama-sama berpotensi bikin kapal jadi tenggelam. Karenanya, sepakati pengaturan keuangan sejak awal.
Tentukan siapa yang bertanggung jawab pada setiap pos pengeluaran. Selain itu, biasakan untuk saling terbuka tentang keputusan keuangan, terutama untuk pembelian barang yang mahal, pengajuan pinjaman, dan pengeluaran lain yang bakal memberi dampak besar pada kondisi keuangan kalian.
3. Pola Asuh Anak
Sumber: Ilustrasi pola asuh. (Freepik)
Meski membahagiakan dan merupakan berkah dalam rumah tangga, mengurus anak juga dapat memberikan stres tersendiri. Belum lagi jika anak rewel, nakal, atau sakit.
Stres akibat mengurus anak juga bisa berpengaruh pada hubungan suami dan istri. Masing-masing orang biasanya memiliki idealisme yang berbeda untuk mengasuh dan mendidik anak.
Hal inilah yang bisa menimbulkan ketegangan, terutama bila metode yang digunakan berbeda. Karenanya, sepakati pola asuh yang akan diterapkan pada anak.
4. Perbedaan Kepribadian
Sumber: Ilustrasi kepribadian. (Freepik)
Setelah menikah, kamu akan tahu luar dalam kepribadian pasanganmu yang sebenarnya. Mulai dari kebiasaan tidur, makan, maupun cara beraktivitas sehari-hari.
Kamu dan pasangan juga akan lebih intens berkomunikasi sehingga kemungkinan terjadi konflik maupun miskomunikasi, jauh lebih besar ketimbang saat pacaran.
Karenanya, keterbukaan, sikap mengalah, dan menerima pasangan apa adanya, sangat diperlukan untuk menjaga pernikahan tetap awet.
5. Cara Berkomunikasi
Sumber: Ilustrasi cara komunikasi. (Freepik)
Berbeda dengan masa pacaran, cara berkomunikasi pasangan sesudah menikah akan lebih lugas dan terus terang. Dengan kata lain, nggak ada banyak jaim, gombal, maupun kata-kata manis, seperti sebelumnya.
Hal ini akan terwujud dalam cara pasangan menyatakan keinginan, mengungkapkan cinta dan perhatian, maupun saat berselisih paham.
6. Hubungan Seksual
Sumber: Ilustrasi hubungan seksual. (Freepik)
Kebutuhan seksual masing-masing orang berbeda-beda, baik dalam hal seberapa sering, keinginan terpendam, fantasi seksual dan lain-lain.
Masalah di ranjang, jika tidak diselesaikan dengan baik, dapat merembet ke masalah lain, yang akhirnya akan mengganggu keharmonisan rumah tangga.
7. Rasa Bosan
Sumber: Ilustrasi rasa bosan. (Freepik)
Setiap hubungan pasti lebih menyenangkan dan hangat di awal-awalnya. Namun, sesudah bertahun-tahun bersama, rasa bosan pada pasangan pastilah akan muncul.
Pelan-pelan rasa ketertarikan pada pasangan juga akan berubah. Untuk menghadapi hal ini, kamu dan pasangan mesti pintar-pintar menghidupkan suasana agar hubungan bisa tetap terasa hangat.
8. Dominasi
Sumber: Ilustrasi dominan. (Freepik)
Dalam rumah tangga, selalu ada pihak yang lebih dominan, baik dalam hal kendali rumah tangga, keuangan, maupun pengambilan keputusan.
Jika salah satu pihak terlalu dominan dalam rumah tangga, maka pihak yang lain dapat merasa terintimidasi, tidak didengar, maupun tidak dihargai.
Karenanya, penting untuk menjaga keseimbangan peran dalam rumah tangga.