Guncang Markas PBB, 'Permission to Dance' BTS Ditonton Jutaan Orang
Jakarta - Boygrup Korea Selatan BTS kembali jadi perbincangan dunia setelah memberikan pidato di Sidang Majelis Umum PBB (United Nation General Assembly) ke-76.
Grup asuhan Big Hit Entertainment ini mengguncang auditorium utama markas PBB saat menampilkan klip 'Permission to Dance' yang telah mereka rekam sebelumnya.
Video tersebut dibuka dengan Jungkook yang bernyanyi solo dari podium utama. Kemudian RM muncul dari bawah podium dan menyanyikan bagiannya diikuti member lain.
Ketujuh member yang tampil formal dalam balutan setelah hitam dan pantofel berwarna senada lalu berjalan ke lorong-lorong auditorium, lobi, hingga ke luar markas PBB. Mereka mengakhiri pertunjukan itu dengan pesta dansa besar di East River New York.
Sumber: BTS di Markas PBB New York/Twitter@bts_twt
Video 'Permission to Dance' BTS yang ditayangkan di YouTube United Nations itu disambut luar biasa oleh ARMY (sebutan penggemar BTS) di seluruh dunia. Mereka membanjiri kolom komentar dengan emoji hati ungu yang telah menjadi ciri khas ARMY dan BTS.
Lebih dari 1 juta orang menonton acara yang sudah dibicarakan sejak jauh hari itu. Saat ini, video tersebut bahkan menempati posisi ke -10 trending YouTube Indonesia.
Sebelum memutar rekaman lagu hits mereka, septet ini naik ke atas podium dan mencoba menyampaikan bagaimana pandemi COVID-19 mengubah dunia. Mereka juga membacakan kisah anak-anak muda selama dua tahun terakhir.
“Merupakan suatu kehormatan berada di sini hari ini. Kami BTS, ditunjuk sebagai utusan khusus presiden Republik Korea. Kami di sini hari ini untuk berbagi cerita tentang generasi muda," kata leader BTS RM.
“Kami berpikir bahwa alih-alih menyebut mereka sebagai 'lost generations', nama yang lebih tepat adalah 'welcome generations.' Karena bukannya takut akan perubahan, generasi ini malah bilang, 'Selamat datang!' dan terus maju.”
Mengakhiri pidato mereka, BTS menekankan pentingnya mendapat vaksinasi COVID-19 dan berharap bisa kembali bertemu dengan penggemar di seluruh dunia.
“Hari dimana kita bisa bertemu lagi secara langsung sudah tidak lama lagi. Kami percaya bahwa setiap pilihan yang kami buat adalah awal dari perubahan. Kami berharap bahwa di dunia baru yang baru lahir ini, kita semua dapat saling berkata, 'Selamat datang!' ”