Guys, Ini Loh Pentingnya 14 Hari di Rumah Aja untuk Lawan Virus Corona
.jpg)
Jakarta - Sejak akhir pekan lalu, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan kepada rakyat Indonesia untuk belajar, bekerja dan beribadah di rumah. Langkah itu diambil sebagai salah satu cara menghambat penyebaran virus corona.
Sejak itu, bahasan ‘Di Rumah Aja’ terus bergema di media sosial. Banyak yang setuju, tetapi banyak juga yang kontra dan tak mau menuruti ‘perintah’ presiden.
Namun terlepas dari itu semua, mungkin kita semua perlu belajar dan memahami dulu apa maksud dari 14 hari isolasi mandiri di rumah.
Lewat video singkat, dokter Reisa Broto Asmoro sempat memberikan penjelasan lewat akun Instagram pribadinya. Dia menulis soal ‘libur 14 dapat menyelamatkan ribuan nyawa’. Bagaimana bisa?
"Masa penularan virus corona (COVID-19) minimal 2-14 hari sampai muncul gejala. Artinya orang itu bisa tetap merasa sehat meski ternyata sudah terinfeksi virus COVID-19," jelas Reisa dalam keterangan video.
Jadi misalnya, jika anak tetap bepergian misalnya ke mal, tempat rekreasi, rumah saudara dan lainnya, seandainya sewaktu jalan-jalan di hari ke-10 dan tertular ke orang lain atau tempat yang dikunjungi, mungkin di hari ke-14 belum ada tanda-tanda sakit.
"Tapi dia sudah membawa COVID-19 di tubuhnya dan berpotensi menularkan. Kalau dia masuk setelah hari ke-15, jadi libur 14 hari itu percuma saja tidak ada gunanya," lanjutnya.
"Maka semua warga Indonesia harus mau patuh untuk tidak ke mana-mana atau keluar rumah kecuali untuk hal yang sangat perlu dan tidak bisa digantikan tetapi usahakan anak-anak tidak ikut," tambah Reisa.
Ia menekankan terkait mencegah virus ini, orangtua harus menjalani gaya hidup bersih dan sehat. Saat pulang ke rumah, siapapun diwajibkan langsung mencuci tangan, mandi, ganti baju bersih, baru bertemu keluarga.
"Maka sangat penting kita saling pantau selama 14 hari itu. Kalau ada yang menunjukkan gejala bisa segera ditangani dan penularan akan stop di situ karena dia tidak kontak dengan orang lain dalam 14 hari itu. Semoga kita semua terlindungi dan sehat selalu,” kata dokter cantik ini.
Selain itu, dokter Reisa juga membagikan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19 yang bersumber dari Kementerian Kesehatan RI.
Jika merasa tidak sehat seperti demam lebih dari 37,5 derajat Celcius, batuk, pilek, tenggorokan sakit, gangguan pernapasan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Hal ini terutama merujuk jika telah atau kontak dengan orang bepergian dari luar negeri atau luar kota. Lalu, dilanjutkan dengan menggunakan masker dengan benar dengan bagian putih di dalam dan yang berwarna di luar.
Batuk atau bersih mengikuti etika yaitu menutup wajah dengan siku atau lengan bagian dalam, bukan dengan telapak tangan. Dan saat menuju fasilitas kesehatan tidak menggunakan transportasi umum agar tidak menulari orang lain.
Namun kalau kamu sehat tetapi memiliki riwayat perjalanan sampai 14 hari yang lalu ke negara atau kota dengan transmisi lokal COVID-19 disarankan untuk self monitoring limitasi bertemu dengan orang banyak dan lebih baik bekerja atau belajar di rumah.
Segera kontak hotline virus corona di kotamu. Semakin cepat kamu pergi ke fasilitas kesehatan, semakin sedikit kemungkinan orang lain akan tertular.