URnews

Harga Pertalite Naik? Begini Kata Erick Thohir

William Ciputra, Kamis, 19 Mei 2022 08.14 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Harga Pertalite Naik? Begini Kata Erick Thohir
Image: SPBU Pertamina. (Petamina)

Jakarta - Pemerintah sejauh ini belum berencana melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Diketahui, Pertalite saat ini dijual dengan harga Rp 7.650 per liter. 

“Belum ada rencana pemerintah melakukan (penyesuaian),” kata Menteri BUMN Erick Thohir mengutip Antara, Kamis (19/5/2022). 

Erick turut menyinggung keputusan pemerintah menaikkan harga Pertamax beberapa waktu lalu. Menurutnya, hal itu dilakukan agar masyarakat mampu tidak menggunakan BBM bersubsidi. 

Meski mengalami kenaikan, Erick mengklaim harga Pertamax setelah penyesuaian masih lebih murah dibandingkan harga pasar. Ia juga menyebutkan harga BBM di luar negeri yang mencapai Rp 50.000 hingga Rp 60.000 per liter. 

Dengan demikian, kata dia, keputusan menaikkan harga Pertamax dan tidak menaikkan harga Pertalite merupakan bukti kehadiran pemerintah di tengah kondisi pangan dan energi yang serba sulit seperti saat ini. 

“Tentu mekanisme kehadirannya melalui berbagai cara. Sebelumnya saat pandemi COVID-19 pemerintah menyediakan obat, vaksin gratis, dan sebagainya," kata Erick.

Diketahui, pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM jenis Pertamax pada tanggal 1 April 2022 lalu. Saat itu harga Pertamax Rp 9.000 per liter naik menjadi Rp 12.500 per liter. 

Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, kenaikan harga ini sudah mempertimbangkan daya beli masyarakat. Menurut Irto, harga penyesuaian Pertamax masih tetap kompetitif. 

Disebutkan, kenaikan harga Pertamax ini dalam rangka penyesuaian harga minyak dunia yang melambung tinggi di atas US$ 100 per barel. 

Irto mengatakan, dalam kondisi itu harga keekonomian Pertamax pada bulan April 2022 diperkirakan bisa mencapai Rp 16.000 per liter. Sehingga, kata Irto, kenaikan harga Pertamax menjadi Rp 12.500 masih di bawah nilai keekonomiannya. 

“Penyesuaian harga Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter ini masih lebih rendah Rp 3.500 dari nilai keekonomiannya. Ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat,” tandas Irto. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait