URstyle

Hari Batik Nasional: Mengenal Kampung Batik Legendaris di Surakarta

Nivita Saldyni, Jumat, 2 Oktober 2020 12.01 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hari Batik Nasional: Mengenal Kampung Batik Legendaris di Surakarta
Image: Kampung Batik Laweyan Solo. (Foto: Pesona Indonesia)

Solo - Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada setiap 2 Oktober. Salah satunya berkunjung ke Kampung Batik legendaris yang ada di Surakarta ini nih guys, Kampung Batik Laweyan (KBL).

Yap, KBL adalah kampung wisata sekaligus sentra industri batik legendaris di Kota Surakarta yang telah eksis sejak 500 tahun lalu. Pantas saja kalau kampung satu ini disebut sebagai salah satu pusat batik tertua dan ternama di Indonesia ya.

Nah penasaran seperti apa sih kampung batik legendaris di Surakarta ini? Yuk simak ulasan Urbanasia berikut ini!

Dilansir dari website resmi Dinas Pariwisata Kota Surakarta, KBL ternyata telah dikenal dan menjadi ikon batik Solo sejak abad ke-19 loh guys. KBL pertama kali dikenal lewat asosiasi pedagang Serikat Dagang Islam yang dibentuk oleh Hj. Samanhudi pada 1912.

Sejak berdiri hingga saat ini, banyak penduduk KBL yang sebagian besar berprofesi sebagai pembuat dan pedagang batik, guys. Bahkan hingga saat ini, telah ada 250 lebih motif batik yang dipatenkan dari kampung seluas 24.83 hektar itu.

1601614757-Batik-Laweyan-(1).jpgSumber: Batik Laweyan. (Foto: Dinas Pariwisata Kota Surakarta)

Berbeda dengan batik Kauman, batik Laweyan memiliki ciri khas menggunakan warna-warna yang terang. Motif yang digunakan pun tak terikat kuat dengan motif keraton. 

Batik-batik di Laweyan juga bisa kamu temukan dalam beragam bentuk, mulai dari kain, pakaian, lukisan, dan masih banyak lagi kreasi lainnya.

Selain kaya akan batiknya, gaya arsitektur KBL juga punya daya tarik tersendiri nih. Saat pertama kali menginjakkan kaki ke KBL, kamu akan disambut dengan dinding tinggi dan gang-gang sempit. Kamu juga akan melihat rumah model 'Gal Gendhu', rumah pedagang batik Laweyan yang menjadi simbol kejayaan saudagar batik asli pribumi di masa itu.

Model rumah yang lekat dengan sebutan 'Gal Gendhu' ini cukup unik karena memiliki perpaduan gaya arsitektur Jawa, Eropa, Cina, dan Islam.

Duh, pokoknya paket lengkap banget deh kalau kamu datang ke KBL. Kenapa? Karena selain berburu batik berkualitas, kamu juga bisa menikmati beragam paket wisata andalan dari kampung satu ini. 

Pertama, kamu bisa belajar dan melihat langsung proses pembuatan berbagai jenis batik yang diproduksi di kampung ini. Mulai dari batik tulis, batik cap, hingga batik sablon. Tentunya kualitas masing-masing batik ini berbeda ya guys.

1601614699-Pebatik-Laweyan-(1).jpgSumber: Batik Laweyan. (Foto: Dinas Pariwisata Kota Surakarta)

Selain itu, kamu juga bisa belajar membatik langsung dari para pembuatnya di kampung ini. Wisata edukasi ini biasanya sih diminati oleh pelajar.

Gak kalah serunya, kamu juga bisa belajar dan mengenal situs bersejarah dan tradisi di kampung ini lewat paket wisata sejarah yang ditawarkan. Kamu akan diajak berkeliling kampung dan menikmati keindahan arsitektur di Kampung Laweyan ini.

Nah, setelah lelah berkeliling di KBL, kamu juga bisa menikmati beragam kuliner khas yang dijual di sekitar kampung. Mulai dari jajanan tradisional seperti kue apem dan leder, sampai makanan berat khas masakan Jawa tersedia di KBL. 

Menariknya kamu bisa mencicipi sajian itu sambil bersantai di 'Gal Gendhu', rumah-rumah klasik nan megah milik para saudagar batik Laweyan.

Gimana guys, tertarik untuk berwisata ke Kampung Batik Laweyan?

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait