URstyle

Hari ke-4 PSBB di Jakarta, Penumpang KRL Masih Padati 5 Stasiun

Nivita Saldyni, Senin, 13 April 2020 12.29 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hari ke-4 PSBB di Jakarta, Penumpang KRL Masih Padati 5 Stasiun
Image: Antrean penumpang KRL di stasiun Cilebut, Senin (13/4/2020). (Instagram @jktinfo)

Jakarta - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta sudah masuk hari keempat aja nih guys. Tapi ternyata, berdasarkan pantauan di sejumlah stasiun pemberangkatan, masih banyak masyarakat yang mengantre untuk menggunakan moda transportasi KRL.

Antrean penumpang telah tampak di beberapa stasiun sejak Senin (13/4/2020) pagi, di antaranya Stasiun Bogor, Cilebut, Bojonggede, Citayam dan Depok. Mereka rela antre untuk bisa masuk stasiun.

Manager External Relations PT KCI Adli Hakim di Jakarta, Senin mengatakan bahwa ada lebih dari 4.000 petugas pelayanan dan pengamanan PT KCI yang dibantu anggota marinir dan tersebar di 80 stasiun yang siap melayani para pengguna KRL.

Bahkan mereka juga memberikan edukasi kepada para pengguna untuk mengikuti aturan pembatasan jumlah pengguna di dalam KRL, sesuai dengan Peraturan Menteri dan Peraturan Gubernur terkait PSBB pada moda transportasi.

"PT KCI sebagai operator layanan KRL berupaya memenuhi aturan-aturan terkait PSBB yang ada dan mengambil langkah untuk tetap memberikan layanan yang sesuai. Untuk antisipasi kepadatan hari ini, kami telah menjalankan lima jadwal kereta tambahan yaitu 3 dari Stasiun Bogor, 1 dari Stasiun Bojonggede, dan 1 dari Manggarai," kata Adli dalam keterangan resmi yang diterima Urbanasia, Senin (13/4/2020).

Ia menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang di sore hari, pihaknya sejak Sabtu (11/4/2020) lalu telah mengerahkan penambahan kereta. Namun tak lupa, pengaturan antrean penumpang tetap dijaga oleh petugas secara berlapis sejak pengguna masuk di stasiun. 

"Di sisi lain kami berharap pemberlakukan PSBB ini juga dibarengi dengan kontrol dan pengawasan dari pemerintah setempat terhadap, utamanya mobilitas masyarakat itu sendiri", imbuhnya.

Menurutnya, penerapan PSBB ini juga harus diikuti oleh semua pihak. Ia pun menyarankan agar perusahaan yang masih mempekerjakan karyawannya untuk memberi kelonggaran, mengingat jumlah moda transportasi publik yang makin terbatas selama penerapan PSBB.

"Untuk itu kami harap pelaku usaha yang masih mengharuskan karyawannya bekerja di kantor juga dapat menginstruksikan karyawan bekerja dari rumah atau memberi kelonggaran jam kerja sehubungan adanya keterbatasan jam operasional dan kapasitas penumpang pada seluruh moda transportasi publik," pungkas Adli.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait