URstyle

Hasil Studi: Kesehatan Otak Pesepak Bola Menurun Setelah Usia 65 Tahun

Fitri Nursaniyah, Jumat, 9 Desember 2022 12.26 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hasil Studi: Kesehatan Otak Pesepak Bola Menurun Setelah Usia 65 Tahun
Image: Ilustrasi sepak bola (Pixabay/SeppH)

Jakarta - 145 pesepak bola profesional dilibatkan dalam penelitian di proyek SCORES (Screening Cognitive Outcomes after Repetitive head impact Exposure in Sport), lembaga yang berbasis di University of East Anglia di Inggris Timur.

Penelitian ini dilakukan secara daring, tujuannya untuk menilai fungsi kognitif seseorang dan memantau penurunan kesehatan otak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak pemain sepak bola cenderung memburuk setelah usia 65 tahun.

"Ketika mereka mencapai usia 65, saat itulah segalanya mulai salah," kata pemimpin proyek SCORES, DR Michael Grey melansir AFP, Jumat (9/12/2022).

Peringatan dini untuk kesehatan otak yang buruk mulai terlihat pada pesepak bola berusia di atas 65 tahun. Seperti memburuknya waktu reaksi, fungsi eksekutif, dan navigasi spasialnya.

Penelitian di proyek SCORES ini dilakukan menyusul hasil studi FIELD di Universitas Glasgow yang menemukan bahwa pesepak bola lebih terancam bisa meninggal karena neurodegeneratif daripada orang biasa di usia sama.

Studi FIELD tersebut sebelumnya juga sudah berbuah seruan untuk memberikan perlindungan lebih besar kepada para pemain sepak bola dari gegar otak dan dampak jangka panjang menyundul bola berulang kali.

Meski latihan fisik yang dilakukan para pesepakbola bisa membantu menjaga kesehatan otak mereka setelah pensiun, tapi itu tak bisa bertahan lama, karena manfaat yang dirasa bisa berkurang seiring berjalannya waktu.

Dr Gray mengatakan, proyek SCORES ini direncanakan akan terus dilakukan mengikuti kelompok pesepak bola selama sisa hidup mereka.

Hal ini agar peneliti mengetahui bagaimana potensi kerusakan yang disebabkan dari menyundul bola. Untuk menjalani proyek ini, Dr Gray mengaku membutuhkan sampel yang lebih besar untuk menghasilkan kesimpulan lebih lanjut.

SCORES juga mencoba mengumpulkan lebih banyak data dari mantan pesepak bola putri, yang dikhawatirkan lebih berisiko tinggi terkena demensia daripada pesepak bola putra.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait