URstyle

Hasil Studi Sebut Penyintas Omicron Rentan Terpapar Varian Baru

Nivita Saldyni, Senin, 20 Juni 2022 10.34 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hasil Studi Sebut Penyintas Omicron Rentan Terpapar Varian Baru
Image: istimewa

Jakarta - Sebuah penelitian terbaru dari para peneliti di Cina menunjukkan ada kemungkinan seorang penyintas Omicron varian paling awal rentan terpapar kembali dengan Omicron versi terbaru. Bahkan jika pasien telah divaksin lengkap dan booster sekalipun, risiko ini masih bisa terjadi.

Dilansir dari Straits Times, penelitian itu dipublikasikan di jurnal Nature pada Jumat (17/6/2022). Dalam laporannya, Yunlong Cao dan kawan-kawannya yang melakukan penelitian tersebut menyebut pada umumnya pasien yang sudah mendapat vaksin COVID-19 lengkap dan terpapar Omicron BA. 1 bakal membentuk antibodi yang dapat menetralkan virus. Namun subvarian baru Omicron, termasuk BA.4 dan BA.5 yang tengah beredar saat ini, memungkinkan untuk menghindari antibodi tersebut.

Mereka juga menyebut, mutasi yang ada di BA.4 dan BA.5 beda dari varian awal yaitu BA.1 dan BA.2. Perbedaan itu juga ditemukan pada varian Omicron BA.2.12.1 yang saat ini menyebabkan sebagian besar infeksi di Amerika Serikat (AS).

"Sub-garis keturunan yang lebih baru itu terutama menghindari antibodi penetralisir yang ditimbulkan oleh infeksi dan vaksinasi Sars-CoV-2," ujar para peneliti itu dalam laporannya.

Menurut mereka, obat antibodi monoklonal bebtelovimab dari Eli Lilly dan cilgavimab, komponen Evusheld AstraZeneca secara efektif masih dapat menetralkan BA.2.12.1, BA.4 dan BA.5. Namun vaksin booster yang dikembangkan berdasarkan virus BA. 1 seperti buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna mungkin tak bisa melindungi pasien dari varian Omicron baru tersebut. 

Lantas haruskah kita tetap mendapatkan vaksin booster?

Dr Onyema Ogbuagu, peneliti penyakit menular dari Fakultas Kedokteran Yale yang tak terlibat dalam penelitian baru ini menilai mendapatkan vaksin lengkap dan booster akan memberikan keuntungan untuk kita. Pasalnya hal itu masih bisa melindungi kita dari risiko COVID-19 yang buruk.

"Meskipun menghindari kekebalan, harapannya adalah bahwa vaksin masih dapat melindungi terhadap gejala serius. Jika Anda membutuhkan booster, dapatkan booster," kata Ogbuadu.

“Untuk menjaga tingkat antibodi COVID-19 yang beredar dalam darah tetap tinggi, yang paling penting adalah tetap up to date dengan vaksin,” pungkasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait