URnews

Heboh Banjir Berwarna Merah di Pekalongan, Begini Faktanya!

Itha Prabandhani, Minggu, 7 Februari 2021 15.02 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
 Heboh Banjir Berwarna Merah di Pekalongan, Begini Faktanya!
Image: Penampakan banjir berwarna merah di Pekalongan Selatan (@bpbdkotapekalongan/Instagram)

Pekalongan - Jagad media sosial dihebohkan dengan genangan banjir di Pekalongan, Jawa Tengah, baru-baru ini. Pasalnya, tidak seperti umumnya genangan banjir yang berwarna keruh, genangan banjir di Kota Batik ini justru berwarna merah.

Menyusul hujan deras yang terjadi di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Pekalongan, Jawa Tengah, pada hari Sabtu (6/2/2021), tercatat 16 Kelurahan terendam banjir dan air rob. Warga pun sempat dibikin geger akibat fenomena banjir berwarna merah tersebut.

Banyak beredar pendapat dan anggapan seputar asal muasal air banjir yang berwarna merah tersebut.Terkait hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, segera mengambil langkah pengecekan.

Melalui laman Instagram BPBD Kota Pekalongan, dijelaskan bahwa pada hari Sabtu tanggal 6 Februari 2021 telah dilakukan pengecekan terkait adanya genangan air hujan berwarna merah di Jalan Pelita 3, Kelurahan Jenggot GG. 4 Rt 05 RW 02, Kecamatan Pekalongan Selatan.

Lebih lanjut, BPBD Kota Pekalongan memaparkan kronologis kejadiannya.

“Adapun kronologis air berwarna merah sebagai berikut, pada hari Sabtu tanggal 6 Februari 2021, sejak dini hari hujan deras yang mengakibatkan banjir di lokasi ditemukannya air berwarna merah, serta saluran di sekitar lokasi yang tidak lancar,” tulisnya, dikutip Minggu (7/2/2021).

“Warga bersama anggota kepolisian Polsek Pekalongan Selatan melakukan penelusuran sumber warna tersebut dan menemukan bahwa genangan air berwarna merah berasal dari obat batik warna merah, dengan berat sekitar 3 kilogram, terbungkus plastik putih bening yang hanyut dan tumpah tercampur genangan air hujan, sehingga mengakibatkan warna air berubah menjadi merah, bukan berasal dari limbah pabrik,” paparnya.

1612684658-kapolsek-pekalongan-selatan.jpegSumber: Kapolsek Pekalongan Selatan Kompol Basuki (tengah) menunjukan barnag bukti obat batik yang menjadi penyebab banjir warna merah di Kelurahan Jenggot, Pekalongan Selatan, pada Sabtu (6/2/2021). (Istimewa)

Sementara itu, Kapolsek Pekalongan Selatan Kompol Basuki, pada Sabtu (6/2/2021) menyatakan, pihaknya telah menyita satu kilogram pewarna batik di dalam plastik yang sudah sobek dan isinya sebagian sudah habis. Polisi juga memeriksa sejumlah saksi. 

"Kami memeriksa sejumlah saksi termasuk warga dan lurah Jenggot untuk mengetahui asal muasal kejadian,"  Kompol Basuki, pada Sabtu (6/2/2021) kepada wartawan.

Ia menuturkan, banjir air berwarna merah di Kelurahan Jenggot itu hanya berlangsung dalam hitungan jam saja. 

"Jadi berhubung bungkusnya plastik (obat batik) sudah robek, lalu hujan turun dan banjir, sehingga juragan batik tersebut tidak mengontrol lagi ke lokasi karena tidak ada produksi. Berhubung tidak dikontrol, ada sebagian obat yang hanyut yang menyebabkan banjir berwarna merah," tambah Kompol Basuki.

Seperti diketahui, Kota Pekalongan memang menjadi sentra kerajinan batik, di mana sebagian besar warganya bekerja sebagai perajin batik.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait