URtrending

Heboh Istilah 'Bounty Hunter' di Media Sosial, Apa Artinya?

Nivita Saldyni, Jumat, 14 Mei 2021 14.13 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Heboh Istilah 'Bounty Hunter' di Media Sosial, Apa Artinya?
Image: Ilustrasi bounty hunter. Sumber: Pixabay/iAmMrRob

Jakarta - Belum lama ini istilah 'bounty hunter' seakan banyak digunakan netizen di media sosial. Mereka muncul saat sejumlah nama di media sosial menuliskan komentar tak menyenangkan atau tak pantas terkait suatu postingan.

Namun sebenarnya, apa sih bounty hunter itu? Mengapa orang-orang secara sukarela memberikan 'hadiah' untuk mereka yang berhasil menjalankan misi?

Dilansir dari Urban Dictionary, bounty hunter merupakan profesi 'pembunuh bayaran' yang sebenarnya sampai saat ini masih ada, guys. 

Nah, yang perlu digaris bawahi adalah sebagian besar pekerjaan mereka kini tak mesti berakhir dengan pertumpahan darah. Jadi, bukan berarti mereka ini pemburu bayaran yang menghabisi buronannya ya, guys.

Sementara di Indonesia, akhir-akhir ini istilah tersebut digunakan untuk memburu netizen yang membuat netizen lain geram atas perilakunya. Seperti yang terbaru, ada nama Ravi Febrian, pemilik akun Twitter @BigBoisBoi yang tiba-tiba jadi buronan banyak orang setelah menuliskan komentar menyinggung tentang Damar Kuncoro, pria asal Gombong, Jawa Tengah, yang viral karena setia merawat istrinya yang sakit hingga ajal memisahkan keduanya.

1620975943-E1MxGkBVkAAgO8l.jpegSumber: Open bounty. Sumber: Tangkapan layar Facebook Abdi Prawira

"Plot twist: Dia ngebunuh istrinya (lowkey lol)," tulis Ravi membalas cuitan tentang meninggalnya istri Damar beberapa waktu lalu.

Cuitan itu pun membuat netizen geram. Banyak yang tak terima dengan sikap Ravi, bahkan ada yang membuat 'open bounty' di Facebook. Ia adalah pemilik akun Facebook Abdi Prawira N. Berdasarkan pantauan Urbanasia, dana yang terkumpul ke rekening Abdi sudah mencapai Rp 11.387.000 hingga Kamis (13/5/2021) malam.

Sementara itu, Ravi sendiri sudah memberikan klarifikasi lewat akun Twitternya. Ia pun sudah meminta maaf, baik kepada netizen maupun kepada Damar. Namun 'bounty hunter' tetap berjalan. Abdi mengaku bakal menghentikannya hingga Ravi bertemu langsung dengan Damar.

"Yang bersangkutan (Ravi) udah ngontak gw sekitar jam setengah 6 pagi tadi, dan bounty akan ku stop kalo dia udah ketemu sama pak damar, DAN ATTENTION BUAT HUNTER YANG NEMUIN TOLONG JANGAN DI MAIN HAKIM SENDIRI, TUGAS MU CUMA BAWA INI ORANG KE PAK DAMAR BUAT MINTA MAAF," tulis Abdi di postingan terbarunya.

"Ngga akan gw bawa ke polisi bahkan gw minta nanti yang nemuin jangan di apa apain, tugas mu cuma bawa dia ke pak damar buat minta maaf. Inget ngga ada main hakim sendiri, kalo pengen yowes tanggung sendiri nantinya gimana," kata Abdi menjawab pertanyaan netizen di kolom komentar.

Yap, istilah bounty hunter mungkin sudah tak asing lagi di telinga sebagian Urbanreaders. Apalagi sebelumnya hal sama juga terjadi pada salah seorang netizen yang jadi target bounty hunter karena menuliskan komentar yang tak pantas soal keluarga korban tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402. Hal ini membuat netizen yang murka membuka patungan untuk memberikan hadiah kepada siapapun yang berhasil menemukan dan membuatnya babak belur.

Namun, dalam konteks permasalahan Ravi yang menyinggung Damar di media sosial misalnya, bounty hunter hanya ditugaskan untuk melacak keberadaannya, memburu, menangkap, dan membawanya ke hadapan Damar untuk meminta maaf secara langsung. Nah, mereka yang berhasil melakukan hal tersebut bakal mendapat hadiah uang tunai hasil patungan tersebut.

Sayangnya hingga saat ini, belum ada yang berhasil menemukan keberadaannya. Ravi sendiri mengaku sudah berhasil mengontak Damar, dan berencana akan segera menemuinya langsung.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait