Viral, Kisah Damar yang Rawat Istri hingga Ajal Tuai Pujian Netizen

Bandung - Damar Kuncoro (41), pria asal Gombong, Jawa Tengah yang mengadu nasib di Ciwidey, Bandung, Jawa Barat, baru-baru ini jadi sorotan netizen. Damar adalah sosok pria setia yang selalu menemani dan merawat istrinya, Lisma Nuraisyah (38) yang telah meninggal dunia pada Rabu (12/5/2021) lalu.

Kisah Damar dan almarhum Lisma sebelumnya viral di media sosial. Hal itu bermula dari Damar yang rajin memposting kesehariannya dan juga kondisi sang istri yang mengidap asites di akun Facebook-nya. Berikut kisah cinta dan pengorbanan Damar yang telah Urbanasia rangkum dari berbagai sumber, Jumat (14/5/2021).

Setia Merawat Sang Istri yang Mengidap Asites

Pengorbanan Damar merawat sang istri ternyata bukan dilakukan satu dua bulan. Lewat akun YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Damar mengaku sudah merawat istri yang sakit sejak 2013 lalu. Namun Damar tak mengungkap lebih jauh sakit apa yang diderita istrinya saat itu namun yang pasti sempat menjalani tiga kali operasi.
Sejak saat itu, Damar mulai merawat Lisma yang sakit. Mulai dari memberi makan, memandikan, hingga mengerjakan seluruh pekerjaan rumah dan menjaga anaknya yang masih kecil.

Kemudian di tahun 2020, Lisma divonis mengidap asites. Dilansir dari Halodoc, asites sendiri adalah kondisi tak normal di mana rongga perut (abdomen) terisi oleh cairan yang berlebihan sehingga membuat perut penderitanya tampak buncit.

"Udah satu tahun (terkena asites). Tadinya kaya orang hamil 10 bulan tuh selama satu tahun, tiap harinya 2 liter dikeluarin cairan dari perut," kata Damar dikutip dari YouTube Kang Dedi, Jumat (14/5/2021).

Kondisi itu pun membuat Lisma kekurangan berat badan. Dari foto-foto yang dibagikan Damar di Facebook, tampak tubuh Lisma yang semakin kurus dari hari ke hari.

Tinggalkan Kerjaan dan Beralih Jualan Teh Tarik Demi Bisa Merawat Istri

Masih dari sumber yang sama, Damar mengaku telah merantau ke Bandung untuk mencari pekerjaan sejak 2002. Hingga akhirnya menikah dengan Lisma yang merupakan saudara dari temannya di Bandung pada 2010.

Sejak merantau, Damar merupakan kuli bangunan dari proyek satu ke proyek yang lain. Namun pekerjaannya itu telah ditinggalkan sejak sang istri sakit.

"Sebelum istri sakit kerja proyekan. Karena berhubung gak ada yang rawat istri jadi saya sendiri yang ngerawat," kata Damar dalam video YouTube milik channel DG Bae.

Kini, Damar setiap harinya berjualan Teh Tarik di pinggir Jalan Raya Sukasari, Ciwidey. Usaha ini dijalaninya untuk membantu biaya pengobatan sang istri yang tak murah meski sebagian ter-cover oleh BPJS.

Namun di tengah keterbatasannya itu siapa sangka, dari untung sebesar Rp 1.000 per cup teh tarik, Damar masih membagikannya kepada sesama. Ia pun mempekerjakan tetangga yang menganggur untuk membantunya berjualan.  Kedermawanan Damar itu patut jadi pelajaran bagi kita semua.

"Makanya semampu saya walau saya orang susah kalau ada yang butuh bantuan saya insyaAllah saya bantu," kata Damar.

"Prinsip saya hidup mah kalau saya mati cuma bawa apa sih, cuma bawa kain kafan sama dosa. Pahala belum tentu dapet saya, kalau dosa setiap hari insyaAllah saya pasti dapet," lanjutnya.

Kesetiaan dan pengorbanan Damar membuat netizen terharu. Bahkan tak sedikit yang memberikan dukungan kepada Damar dan keluarga kecilnya di Facebook.

"Yg sabar nggih om, InsyaAllah ibu sudah gak sakit lagi dan sudah di tempat yg indah, Aamiin," komentar salah seorang netizen di postingan terbaru akun Facebook Damar.

"I cry, really cry ! Semoga Mas Damar Kuncoro Bisa Lebih Tabah Dalam Menjalankan Hidup   Dan Semoga Juga Di Ridhoi Allah SWT Dalam Urursan Apapun   Keep strong,Tetap Semangat Mas," komentar lainnya.

"Ya Allah, nangis aku. smoga Allah Ta'ala cukupi dan lancarkan rejeki abang dan keluarga. sehat selalu bang," kata netizen lain.

"Bang. Kau sangat memotivasi aku bg. Semangat bang.    The best lah kau pokok nya bang," komentar netizen lainnya.