URstyle

Hubungkan Malaysia-Indonesia, Rute Baru Sepanjang 120 Km Akan Dibangun

Putri Rahma, Jumat, 9 September 2022 21.10 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hubungkan Malaysia-Indonesia, Rute Baru Sepanjang 120 Km Akan Dibangun
Image: ilustrasi jembatan panjang (Foto: Freepik/Wirestock)

Jakarta - Sebuah rute baru yang menghubungkan Malaysia-Indonesia dengan jarak sekitar 120 km akan dikembangkan dengan kerjasama sektor swasta. Rute tersebut akan menghubungkan Telok Gong di Masjid Tanah, Melaka dengan Dumai di Sumatera.

Ketua Komite Investasi, Industri, Pengembangan Wirausaha dan Koperasi Melaka Investment, Ab Rauf Yusoh mengatakan bahwa pembangunan yang diusulkan tersebut akan melibatkan pembangunan terowongan atau jembatan dan akan memakan waktu  20 tahun untuk diselesaikan.

Pembangunan ini akan berdampak besar pada perkembangan ekonomi kedua negara.

"Usulan proyek tersebut telah diajukan oleh pihak swasta dan kedua negara pada prinsipnya telah sepakat untuk melakukan studi rinci mengenai hal tersebut," kata Rauf pada hari Jumat (9/9/2022). "Dari pihak pemerintah negara bagian, kemarin kami telah membawa semua instansi pemerintah untuk mengunjungi daerah di mana rute baru yang diusulkan akan dibangun," tambahnya.

Rauf juga mengatakan proyek tersebut akan dibangun dengan konsep 'One Belt, One Road' yang akan menjadi ikon baru bagi Malaysia dan Indonesia. Konsep tersebut berasal dari Cina pada tahun 2013 yang melibatkan investasi pemerintah Cina di hampir 150 negara dan organisasi internasional sebagai bagian dari strategi pembangunan infrastruktur global.

Proyek ini juga akan melibatkan pembangunan infrastruktur lain, termasuk area penyebaran lalu lintas dan kompleks imigrasi, bea cukai, karantina dan keamanan. Kawasan industri baru ini akan dikembangkan secara bertahap di Masjid Tanah seluas 2.023 ha oleh Melaka Corporation.

Pembangunan tersebut diharapkan akan berkontribusi pada pembukaan kota baru di Masjid Tanah. Jika dibangun, jalur tersebut akan melintasi selat jalur pelayaran utama yang memisahkan kedua negara.

Di sisi lain, Anggota Parlemen Kota Melaka Khoo Poay Tiong mengecam gagasan tersebut dan mempertanyakan kelayakannya serta meminta Ab Rauf untuk berhenti membuat pengumuman yang tidak lengkap dan tidak bertanggung jawab tentang rute yang diklaim.

"Rauf dan pemerintah negara bagian harus berhenti membuat pengumuman ad hoc, tidak konsisten dan tidak lengkap tentang proyek tersebut," ucap Khoo.

"Pengumuman yang tidak jelas seperti itu sangat tidak bertanggung jawab. Mereka menciptakan keraguan dan kebingungan di antara publik dan investor, dan menodai kredibilitas pemerintah negara bagian," tambahnya.

Khoo juga menyebutkan bahwa Ab Rauf sebelumnya juga telah mengumumkan terowongan kereta api bawah laut sepanjang 47 km yang menghubungkan Melaka dan Dumai pada Maret 2022.

Anggota parlemen juga mengatakan pemerintah federal harus menyatakan sikapnya tentang masalah ini karena itu akan menjadi proyek infrastruktur publik besar yang melibatkan kerja sama lintas batas dengan negara lain. Hal ini untuk mencegah pembangunan proyek 'gajah putih' lain di negara bagian.

Proyek 'gajah putih' adalah istilah investasi untuk menyebut pembangunan yang terlalu mahal namun nilai manfaat atau keuntungannya hanya sedikit.

Khoo juga mengatakan Rauf perlu mengungkapkan entitas swasta yang terlibat dan mencari tahu apakah ia memiliki sarana untuk melakukan usaha besar-besaran tersebut.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait