URnews

Indeks Kemacetan Jakarta Turun, Kini Duduki Peringkat 46 Dunia

Rizqi Rajendra, Jumat, 11 Februari 2022 14.48 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Indeks Kemacetan Jakarta Turun, Kini Duduki Peringkat 46 Dunia
Image: Ilustrasi macet. (Pixabay)

Jakarta - Indeks kemacetan di Jakarta terus mengalami penurunan selama empat tahun berturut-turut. Berdasarkan data Tomtom Traffic Index 2021, indeks kemacetan Jakarta saat ini adalah 34 persen. Hal tersebut membuat Jakarta kini menduduki peringkat 46 dari 404 kota di dunia yang diukur tingkat kemacetannya.

Adapun pada 2020, Jakarta menduduki peringkat 31 dengan indeks 36 persen. Pada 2019 Jakarta peringkat 10 dengan indeks 53 persen. Sementara , pada 2018 Jakarta menduduki peringkat 7 sebagai kota termacet di dunia dengan indeks sebesar 53 persen.

Capaian tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat kemacetan di DKI Jakarta semakin menurun. Data Tomtom Traffic Index 2021 ini dirilis oleh Tomtom International BV, perusahaan teknologi navigasi asal Belanda yang telah melakukan pemantauan dan analisis tingkat kemacetan lalu lintas pada lebih dari 400 kota di seluruh dunia selama 10 tahun terakhir.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, penurunan indeks kemacetan secara konsisten tersebut merupakan kabar baik yang patut disyukuri oleh warga Jakarta.

"Indeks kemacetan di Jakarta yang konsisten turun adalah kabar baik yang patut disyukuri karena ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta," kata Syafrin melalui siaran pers yang diterima pada Jumat, (11/2/2022).

"Kami juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat Jakarta yang mendukung berbagai upaya Pemprov dalam mengatasi kemacetan di Jakarta," imbuhnya.

Syafrin menjelaskan, ada lima upaya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta yang membuat tingkat kemacetan di Jakarta turun. Pertama, telah dilaksanakan penataan stasiun KRL yang terintegrasi dengan Transjakarta juga MRT/LRT dan perbaikan sistem integrasi angkutan umum melalui Program JakLingko, sehingga mobilitas masyarakat termasuk aksesibilitas pejalan kaki serta integrasi antarmoda menjadi teratur dan tertata.

Kedua, adanya peningkatan kualitas dan area jangkau angkutan umum di DKI Jakarta sehingga minat masyarakat untuk beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum menjadi lebih tinggi. Ketiga, Penambahan dan revitalisasi trotoar, serta penambahan jalur sepeda sehingga meningkatkan minat masyarakat menggunakan moda transportasi yang ramah lingkungan.

Keempat, Pada tahun 2021, Dishub DKI Jakarta telah melaksanakan penanganan pada 38 titik kemacetan. Sejak tahun 2018 sampai dengan akhir tahun 2021 telah terdapat 108 titik kemacetan yang telah berhasil ditangani, sehingga target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk kecepatan rata-rata di 41 koridor jalan utama pada jam sibuk terlampaui, yaitu 24,91 km per jam.

Kelima, telah dilaksanakan kebijakan pembatasan lalu lintas yaitu penerapan kebijakan pembatasan lalu lintas dengan sistem Ganjil-Genap pada 25 ruas jalan utama di jam-jam sibuk, yaitu hari Senin-Jumat, pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-21.00 WIB.

Adapun pada masa pengendalian COVID-19 ini jumlah ruas jalan ganjil genap hanya pada 13 ruas jalan serta pada pintu-pintu masuk tempat wisata utama, yaitu di Ancol Taman Impian, Taman Mini Indonesia Indah dan Taman Margasatwa Ragunan mulai hari Jumat pukul 12.00 WIB - hari Minggu pukul 18.00 WIB.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait