URnews

Dinkes Jakarta Minta Warga Jangan Pilih-pilih Jenis Vaksin Booster

Urbanasia, Kamis, 10 Februari 2022 10.37 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dinkes Jakarta Minta Warga Jangan Pilih-pilih Jenis Vaksin Booster
Image: Proses vaksinasi yang dilakukan oleh Dinkes DKI Jakarta. (Dok. Pemprov DKI)

Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengajak masyarakat yang sudah mendapatkan tiket vaksin ketiga agar bisa segera melakukan vaksinasi sesuai dengan ketersediaan jenis/merk vaksin yang tersedia pada sentra vaksin maupun fasilitas kesehatan (faskes).

Hal ini sejalan dengan apa yang sedang dilakukan oleh Pemprov DKI, yaitu mengalahkan vaksinasi COVID-19 disertai dengan memasifkan tes, lacak, dan isolasi guna menekan lonjakan kasus gelombang ketiga tahun ini.

“Saat ini, Jakarta sedang masih menggunakan vaksin AstraZeneca untuk dosis ketiga atau booster karena memang jenis yang sekarang tersedia. Kami mengajak seluruh masyarakat agar tidak pilih-pilih jenis/merk vaksin booster-nya, karena apapun jenis/merk vaksinnya sudah teruji klinis dan bermanfaat bagi kekebalan tubuh,” ungkap Widyastuti di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Rabu (9/2).

Diketahui bahwa masyarakat yang sudah mendapatkan tiket vaksin ketiga di PeduliLindungi adalah yang menggunakan sinovac atau AstraZeneca pada dosis pertama dan keduanya.

“Untuk itu, bagi seluruh masyarakat Jakarta, mari manfaatkan kesempatan dan ketersediaan vaksin saat ini di fasilitas-fasilitas kesehatan maupun sentra vaksinasi yang tersebar di berbagai wilayah. Ayo vaksin, lindungi diri dan sekitar,” ajak Widyastuti.

Rekor penambahan kasus COVID-19 di DKI Jakarta terjadi pada 6 Februari 2022, terdapat penambahan jumlah kasus 15.825 terkonfirmasi positif. Vaksinasi memiliki peranan penting guna meningkatkan kekebalan tubuh dan terbukti mengurangi gejala, risiko dirawat di rumah sakit dan kematian apabila terpapar COVID-19.

Jika merujuk pada data Dinkes DKI Jakarta, perbandingkan antara gelombang kedua dan ketiga dari COVID-19 ini sendiri, per 12 Juli 2021 keterisian tempat tidur isolasi sendiri mencapai 92%, keterisian tempat tidur ICU mencapai 95%. 

Sedangkan pada gelombang ketiga ini, Sedangkan pada gelombang ketiga ini per 6 Februari 2022, keterisian tempat tidur isolasi mencapai 62% dari total kapasitas dan keterisian tempat tidur ICU mencapai 34% dari total kapasitas.

Untuk angka kasus kematian, pada gelombang kedua sendiri per 12 Juli 2021 mencapai 67 orang. Sedangkan pada gelombang ketiga ini cukup terdapat perbedaan signifikan dengan bertambah sebanyak 27 orang per 6 Februari 2022.

Namun perlu diingat juga, walau keterisian tempat tidur di RS serta penambahan angka kematian gelombang ketiga ini lebih rendah dari gelombang kedua delta tahun lalu, hal ini tidak boleh masyarakat sepelekan. Tetap menerapkan protokol kesehatan, menuntaskan vaksinasi, membatasi kegiatan merupakan tindakan-tindakan yang dapat mencegah penularan dari COVID-19.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait