URguide

Ini Cara Bujuk Pasangan agar Terlibat Perjanjian Pranikah

Anisa Kurniasih, Jumat, 26 Maret 2021 18.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ini Cara Bujuk Pasangan agar Terlibat Perjanjian Pranikah
Image: Ilustrasi menikah (Pixabay/OlcayErtem)

Jakarta - Perjanjian pranikah mungkin dianggap penting bagi sebagian pasangan atau calon pengantin untuk bekal masa depan pernikahan mereka. 

Pasalnya, lewat perjanjian tersebutlah nantinya calon suami istri mengatur hak-hak yang dilindungi oleh undang-undang, termasuk pembagian harta.

Namun, sayangnya tak semua orang siap atau mau untuk membuat perjanjian pranikah. 

Hal tersebut lantaran masih banyaknya orang yang menganggap tabu kesepakatan tersebut karena dinilai mendahului takdir Tuhan.

Nah, psikolog Muhammad Chalid menuturkan, cara untuk membujuk pasangan agar mau membuat perjanjian pranikah adalah dengan membicarakannya secara baik-baik.

Menurutnya, komunikasi menjadi modal yang penting agar tujuan-tujuan yang diinginkan calon pengantin dapat diterima dengan baik oleh pasangan dan juga keluarga.

“Jika punya keyakinan, kita memiliki kekuatan atau berbicara tegas terkait komitmen yang dibuat serta mengkomunikasikan secara berulang, saya yakin ada yang akhirnya memilih untuk tidak melakukan perjanjian pranikah maupun sebaliknya,” ungkap Chalid dalam live Instagram URlife ‘Pro Kontra Perjanjian Pranikah’ bersama Urbanasia, Jumat (26/3/2021).

Menurutnya,saat masih menjalani pacaran, kita juga bisa untuk melakukan pembicaraan ke arah tersebut (perjanjian pranikah).

Pasalnya, Chalid menambahkan jika perjanjian tersebut bisa saja ada karena seseorang yang merasa ragu-ragu soal pernikahan kedepannya. Atau, bisa juga karena adanya desakan dari keluarga,” sambungnya.

“Nah itu dia harus bicarakan dengan calonnya. Siapapun boleh ikut campur dalam membahas poin-poin perjanjian itu, tapi dalam tanda tangan nantinya kan hanya melibatkan dua orang,” kata Chalid.

Chalid menambahkan, setiap pasangan pasti ada komitmen yang perlu dibicarakan sebelum menikah seperti apa yang boleh dan tidak dilakukan setelah menikah, apa rencana kedepan dan sebagainya yang bisa dibuat sejak awal.

“Tapi mungkin saat ada keraguan dalam diri mereka, mungkin ya solusinya lewat perjanjian pranikah itu. namun ini masih tabu karena orang menganggap siapa sih yang mengharapkan hal buruk terjadi dalam pernikahan,” tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait