URnews

Ini Kata Psikolog Terkait Konten Ria Ricis soal Kematian Sang Ayah

Kintan Lestari, Senin, 7 Juni 2021 19.44 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ini Kata Psikolog Terkait Konten Ria Ricis soal Kematian Sang Ayah
Image: YouTuber Ria Ricis. (Instagram @riaricis1795)

Jakarta - YouTuber Ria Ricis tengah menuai kritikan dari netizen. Itu karena ia memposting sejumlah video di YouTube terkait kematian ayahnya.

Netizen menuding Ricis tetap mencari keuntungan dari kepergian ayahnya dengan menyelipkan iklan di video-video tentang ayahnya.

Banyak yang merasa itu adalah hal yang tidak etis dilakukan. 

Melihat hal itu, Urbanasia bertanya pada psikolog Denrich Suryadi apakah pantas hal yang dilakukan Ria Ricis itu.

"Masalah tidak pantas atau etisnya konten kematian itu kembali pada norma dan nilai pribadi seseorang. Yang pasti jika memonetisasi kematian orang lain yang tidak terkait sama sekali dengan kita itu sangat tidak etis. Memposting konten keluarga dengan motif apapun ya hak dan urusan pribadi. Namanya juga kebebasan," kata Denrich kepada Urbanasia, Senin (7/6/2021).

Menurutnya, apa yang sudah diunggah ke publik maka konsekuensi dan risikonya ditanggung orang yang mengunggah tersebut.

Namun ia menyebut perlu dipastikan lagi apakah konten Ria Ricis itu memang tujuannya untuk dimonetisasi atau hanya sekadar konten.

"Yang perlu ditilik ulang adalah apakah benar motifnya semata hanya untuk isi konten sosial media atau untuk kepentingan monetisasi? Harus dipastikan dahulu sebelum kita menilai bahkan menghakimi dan mengomentari," pungkasnya.

Denrich mengungkap apa yang dilakukan Ricis bisa saja bentuk ungkapan perasaan berdukanya.

"Bisa saja ini merupakan salah satu cara seseorang untuk mengungkapkan perasaan berdukanya, menyimpannya secara sosial dan juga karena terpampang jadi dapat lebih mudah move on. Cara setiap orang berbeda dalam mengatasi keberdukaannya. Jadi sebagai sesama penghuni media sosial perlu lebih cerdas ya," katanya. 

Bila selebriti ingin membuat dokumentasi tentang kematian, ia menyebut baiknya disimpan untuk pribadi saja karena dapat mempengaruhi yang menonton.

"Secara sosial pasti lebih etis apabila dokumentasi disimpan secara pribadi karena paparan postingan itu dapat mempengaruhi para viewers atau subscribers. Baik secara langsung maupun tidak langsung, secara fisik atau psikologis," tutupnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait