URtech

Inspiratif! Remaja Disabilitas Bantu Ekonomi Keluarga Lewat Ngegame

Afid Ahman, Minggu, 22 November 2020 12.17 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Inspiratif! Remaja Disabilitas Bantu Ekonomi Keluarga Lewat Ngegame
Image: Sa Ye, meski disabilitas dia bisa membantu ekonomi keluarganya yang pas-pasan lewat main game. (South China Morning Post)

Jakarta - Remaja bernama Sa Ye ini sungguh inspiratif. Kendati punya kekurangan fisik dia bisa membantu ekonomi keluarganya yang pas-pasan dengan hobinya bermain game.

Dilansir dari laman South China Morning Post, sejak usianya 7 tahun, Sa Ye menderita distrofi otot kongenital. Sedikit informasi distrofi otot adalah salah satu bentuk kelainan otot. 

Umumnya disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan dari orangtua kepada anak. Tapi bisa juga disebabkan karena mutasi genetik yang tidak diturunkan.

Pada Sa Ye, distrofi otot kongenital membuatnya tidak mampu berdiri dan meregangkan anggota tubuhnya.

Menurut penuturan sang ayah, di awal-awal putranya masih bisa meluruskan tangan dan kaki. Tapi seiring waktu hanya bisa menggerakkan lengan, kaki dan jari.

“Saat dia masih kecil, kami sering menggendongnya saat hendak ke ladang. Tapi setelah semakin tumbuh tinggi, kami tidak bisa menggendongnya lagi. Jadi kami meninggalkannya di rumah dan memberinya ponsel untuk menghabiskan waktu,” ujar Sa Yuquan, ayah Sa Ye.

Itulah momen Sa Ye jatuh hati pada game. Karena bermain sepanjang waktu mengasah kemampuannya. Hingga akhirnya dia mencoba live streaming saat bermain game.

Tak disangka banyak yang menyukai aksi remaja berusia 18 tahun ini saat main game. Dari sana pula uang mulai mengalir ke kantongnya yang kemudian diserahkan pada orang tuanya untuk meringankan kesulitan ekonomi yang didera keluarganya.

Saat ini, Sa Ye punya lebih dari 380 ribu pengikut. Dari live streaming dia bisa mendapatkan 10 ribu yuan atau sekitar Rp 21 juta sebulan.

“Saya akan membuktikan bahwa saya dapat meringankan beban keluarga saya melalui usaha saya sendiri. Dan bahwa saya mampu seperti orang lain dalam hal menghasilkan uang," kata Sa Ye.

"Menerima sumbangan itu seperti meminta uang dari orang lain dan itu tidak terasa baik. Saya tidak ingin orang berpikir bahwa saya berbeda dari orang lain dan mulai mengasihani saya,” lanjutnya.

Sa Ya mengaku akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengubah situasi keluarga saya. Agar keluarga saya dapat hidup lebih baik.

“Saya bekerja keras untuk memberikan penghasilan bagi orang tua saya dan untuk mendukung saudara perempuan saya sehingga dia dapat menyelesaikan studi universitasnya. Saya akan melakukan yang terbaik, tetap positif dan menikmati hidup semampu saya,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait