URnews

Invasi Rusia Diprediksi Besok, Presiden Ukraina Serukan Hari Persatuan

Nivita Saldyni, Selasa, 15 Februari 2022 12.31 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Invasi Rusia Diprediksi Besok, Presiden Ukraina Serukan Hari Persatuan
Image: Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. (Instagram @zelenskiy_official)

Jakarta - Ketegangan antara Rusia dan Ukraina masih berlanjut. Bahkan media Barat menyebut tanggal 16 Februari 2022 sebagai kemungkinan awal invasi Rusia terhadap Ukraina.

Hal ini menyusul pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy yang menyerukan 16 Februari mendatang sebagai 'Hari Persatuan' pada Senin (14/2/2022) pukul 10 pagi waktu setempat. Zelenskiy juga meminta warganya mengibarkan bendera negara dan menyanyikan lagu kebangsaan secara serempak pada Rabu (16/2/2022).

"Mereka (negara Barat) memberi tahu kami bahwa 16 Februari akan menjadi hari penyerangan. Kami akan menjadikannya Hari Persatuan," kata Zelenskiy dalam pidatonya, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (15/2/2022).

Zelenskiy mengatakan bahwa dirinya telah lama yakin jika Rusia mengancam akan menyerang negaranya. Namun ia menilai, kemungkinan invasi yang akan segera terjadi itu telah dibesar-besarkan oleh Barat dan menebar kepanikan di negara tersebut.

"Mereka mencoba menakut-nakuti kami dengan menyebutkan tanggal dimulainya aksi militer," kata Zelenskiy.

"Pada hari itu (16/2/2022), kami akan mengibarkan bendera nasional kami, mengenakan spanduk kuning dan biru, dan menunjukkan kepada seluruh dunia persatuan kami," tegasnya.

Sementara itu Mykhailo Podolyak, penasihat kepala staf presiden mengatakan bahwa Zelenskiy menanggapi laporan tanggal yang diduga jadi awal penyerangan itu sebagai sebuah 'ironi'.

"Sangat dapat dimengerti mengapa orang Ukraina saat ini skeptis tentang berbagai tanggal tertentu dari apa yang disebut 'mulai invasi' yang diumumkan di media. Ketika 'awal invasi' menjadi semacam tanggal tur bergulir, pengumuman media semacam itu hanya bisa dianggap ironi," ungkapnya.

Sebelumnya pada awal Februari 2022, dua pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada Reuters bahwa 15 Februari dan akhir Maret 2022 diprediksi jadi waktu serangan yang diluncurkan Rusia ke Ukraina. 

Dilansir dari BBC News, mereka juga mengingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina dapat menyebabkan 50.000 warga sipil tewas. Mereka juga memperkirakan bahwa serangan dapat membuat ibu kota Ukraina, Kyiv, jatuh dalam beberapa hari dan memicu krisis pengungsi di Eropa saat jutaan orang mencoba untuk menyelamatkan diri.

Namun dalam pernyataan resminya, Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan bahwa mereka tak menyebut hari atau tanggal tertentu terkait kemungkinan serangan itu. Ia menegaskan bahwa pihaknya berulang kali memperingatkan bahwa serangan itu bisa datang kapan saja.

"Saya tidak akan menyebutkan tanggal tertentu, saya pikir itu tidak cerdas. Saya hanya akan memberitahu Anda bahwa sangat mungkin serangan bisa berpindah tanpa peringatan," katanya kepada wartawan.

Berdasarkan laporan Reuters, Rusia sempat memperingatkan adanya kemungkinan potensi serangan jika Ukraina bergabung dan menjadi bagian dari NATO meski sebelumnya membantah tuduhan invasi.

Sementara itu negara-negara Barat meyakini bahwa Rusia telah menempatkan 100.000 lebih pasukan di dekat perbatasan Ukraina. Oleh karenanya mereka mengancam sanksi dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya jika Rusia melancarkan serangannya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait