URnews

Mengenal NATO yang Hadir di Tengah Konflik Ukraina dan Rusia

Nivita Saldyni, Kamis, 27 Januari 2022 17.59 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal NATO yang Hadir di Tengah Konflik Ukraina dan Rusia
Image: Markas NATO. (nato.int)

Jakarta - Usai Rusia mengerahkan sekitar 100 ribu pasukannya ke perbatasan Ukraina bagian utara, timur, dan selatan, ketegangan antara Ukraina dan Rusia pun kembali meningkat.

Di tengah ketegangan yang terjadi, Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO) hadir dan memperkuat keamanan di Eropa bagian timur. Pada Senin (24/1/2022), NATO bahkan menyatakan mereka tengah menyiagakan pasukan dengan mengirim kapal hingga jet tempur.

Melansir ANTARA, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan telah menyiagakan sekitar 8.500 prajurit yang siap menunggu perintah untuk diterjunkan ke kawasan tersebut. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadi serangan oleh Rusia meski negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu membantah punya rencana penyerangan.

“Seluruhnya, jumlah pasukan yang ditempatkan menteri pertahanan dalam siaga tinggi mencapai sekitar 8.500 personel,” kata juru bicara Departemen Pertahanan AS John Kirby, Senin (24/1/2022).

Pada hari yang sama, Presiden AS Joe Biden pun telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah pemimpin Eropa untuk membahas krisis Ukraina. Berdasarkan pernyataan resmi Gedung Putih, para pemimpin itu membahas langkah bersama untuk mencegah Rusia melakukan serangan terhadap Ukraina. Mereka juga membahas untuk memperkuat keamanan di NATO sisi timur.

Sementara itu, Al Jazeera dalam laporannya menyatakan bahwa pada saat yang sama kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell berusaha menenangkan ketakutan Barat terkait krisis Ukraina. Hal itu ia sampaikan setelah melakukan pembicaraan dengan diplomat tinggi AS Antony Blinken.

"Kami tahu betul tingkat ancaman dan cara kami harus bereaksi, dan tidak diragukan lagi kami harus menghindari reaksi yang mengkhawatirkan," kata Borrell.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait