URnews

Istana Respons Terkait Anggota TNI AU Injak Kepala Warga di Papua

Deandra Salsabila, Rabu, 28 Juli 2021 12.01 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Istana Respons Terkait Anggota TNI AU Injak Kepala Warga di Papua
Image: Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko. (Instagram @dr_moelodoko)

Jakarta - Istana buka suara terkait tindakan dua anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) yang menginjak kepala warga disabilitas di Merauke, Papua. Tanggapan tersebut diungkapkan oleh Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.

"KSP menilai bahwa tindakan yang dilakukan oleh kedua aparat tersebut sangat eksesif, di luar standar dan prosedur yang berlaku," kata Moeldoko melalui keterangan tertulis, Rabu (28/7/2021).

Selain itu, Moeldoko juga mengapresiasi dan sangat menghargai terkait respons cepat dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo dengan menahan pelaku untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

"KSP mengajak seluruh lapisan masyarakat, untuk mendukung dan mempercayakan proses penegakan hukum serta mengawasi proses tersebut. KSP akan memastikan bahwa pelaku diproses secara hukum yang transparan dan akuntabel, serta memastikan korban mendapat perlindungan serta pemulihan," jelas Moeldoko.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Moeldoko juga mengingatkan, bahwa aparat penegak hukum harus memiliki perspektif HAM, menekankan pendekatan humanis dan dialogis, utamanya terhadap penyandang disabilitas.

Menurutnya, hal itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas serta PP Nomor 39 Tahun 2020 tentang Akomodasi Yang Layak Bagi Penyandang Disabilitas Dalam Proses Peradilan.

"KSP mengajak semua pihak untuk berupaya memastikan agar kejadian tersebut tidak berulang, baik di Papua maupun di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," lanjut Moeldoko.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait