Jadi Zona Penyebaran Terbesar, Pemerintah Berlakukan PSBB di Jakarta

Jakarta - Jumlah pasien corona (COVID-19) di Indonesia terus bertambah hingga hari ini, Selasa (7/4), mencapai 2738 kasus positif dengan 204 sembuh dan 221 meninggal.

Dari data tersebut DKI Jakarta merupakan kota dengan jumlah penyebaran terbesar di Indonesia, yaitu mencapai 1395 kasus positif, 69 sembuh, dan 133 meninggal.

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ibukota pun kemudian dipilih pemerintah sebagai upaya berskala besar terkait himbauan untuk tetap belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah.

"Beberapa saat yang lalu Menteri Kesehatan baru saja menyetujui PSBB di wilayah DKI Jakarta," Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa sore (7/4).

Achmad Yurianto mengatakan penerapan PSBB ini akan mencegah terjadinya perkumpulan orang (mobilitas sosial), baik dalam konteks dengan alasan kesenian, budaya, ataupun pertandingan olahraga.

Adanya PSBB ini bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa rantai penularan bisa diputuskan secara bersama-sama apabila setiap orang disiplin mematuhinya.

"Karena (PSBB) ini ditunjukkan untuk melindungi kita semua dari kemungkinan terjadinya penularan dari orang lain. Untuk itu kita bersama-sama memutuskan rantai penularan ini dengan cara tidak melakukan mobilisasi sosial untuk kepentingan apapun kalau memang tidak benar-benar dibutuhkan," lanjutnya. 

Dalam keputusannya, Menkes mewajibkan Pemprov DKI melaksanakan PSBB sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/239/2020.

PSBB ini dilaksanakan selama masa inkubasi terpanjang dan dapat diperpanjang apabila masih merebaknya penyebaran COVID-19.