URnews

Jakarta Raih Indeks Demokrasi Tertinggi, Ini Tanggapan Anies Baswedan

Elga Nurmutia, Minggu, 5 September 2021 18.42 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jakarta Raih Indeks Demokrasi Tertinggi, Ini Tanggapan Anies Baswedan
Image: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Twitter/@aniesbaswedan)

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunggah hasil Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) tahun 2020 BPS. Hasilnya, Provinsi DKI Jakarta kembali menduduki peringkat satu nasional dengan nilai (89,21).

“Ya, Provinsi Paling Demokratis! Alhamdulillah, dalam rilis #IndeksDemokrasiIndonesia (IDI) tahun 2020 BPS, Provinsi DKI Jakarta kembali menduduki peringkat satu nasional dengan nilai 89,21, empat tahun berturut-turut,” jelas Anies Baswedan dalam akun twitternya, Minggu (5/9/2021).

Selain itu, pemprov DKI Jakarta juga berhasil mempertahankan posisi peringkat satu dalam empat tahun berturut-turut, sejak 2017. IDI DKI Jakarta selalu mendapatkan kategori baik dan nilainya juga terus meningkat. 

Baca Juga : Klaim Literasi Naik, Anies Siap Jadikan Jakarta Kota Buku Dunia

“Pemprov DKI Jakarta berhasil mempertahankan posisi peringkat satu selama empat tahun berturut-turut, sejak 2017. IDI Provinsi DKI Jakarta selalu meraih kategori baik dan nilai IDI DKI terus bertumbuh, yakni 84,73 pada 2017, 85,08 pada 2018, dan 88,29 pada 2019,” lanjut Anies dalam akun facebooknya. 

Menurut Anies, angka pencapaian ini menunjukkan Jakarta semakin matang dalam berdemokrasi.  Bahkan, pertumbuhan demokrasi ini dapat terjadi dikarenakan adanya kolaborasi seluruh pihak.

“Angka pencapaian ini menunjukkan bahwa warga Jakarta semakin matang dalam berdemokrasi. Pertumbuhan demokrasi ini hanya bisa terwujud berkat kolaborasi seluruh stakeholder dan komponen masyarakat yang telah menjaga DKI Jakarta tetap kondusif dan demokratis,” ujarnya. 

Adapun sejumlah aspek penilaian IDI, mulai dari kebebasan sipil, aspek hak-hak politik dan aspek lembaga demokrasi.

Baca Juga : Deretan Fakta Jakarta Tempati Urutan Pertama Tata Kota Terburuk

“Ada tiga aspek yang dinilai dalam penghitungan nilai IDI. Yakni, aspek kebebasan sipil, aspek hak-hak politik dan aspek lembaga demokrasi,” tulisnya. 

Indeks tersebut merupakan salah satu sarana yang bisa merefleksikan kekuatan dan kekurangan dalam berdemokrasi.

“Indeks ini adalah semacam cermin untuk kita merefleksikan kekuatan dan kekurangan dalam berdemokrasi. Sekalipun capaian indeks demokrasi DKI Jakarta di tahun ini sudah makin tinggi, masih ada beberapa pekerjaan rumah,” lanjut Anies.

Anies pun mengajak untuk mempertahankan pencapaian yang sudah baik dan memperkuat yang masih kurang.

“Mari pertahankan hal-hal yang sudah baik, dan bersama-sama perkuat yang masih kurang, untuk Jakarta yang lebih aman dan demokratis. Kita ingin Ibu Kota terus menjadi rujukan di dalam menjaga suasana demokratis di Indonesia,” tutupnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait