URnews

Jawab Tantangan Food Waste, Mahasiswa ITS Kembangkan Aplikasi Grobak

Nivita Saldyni, Sabtu, 18 Juli 2020 15.15 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jawab Tantangan Food Waste, Mahasiswa ITS Kembangkan Aplikasi Grobak
Image: Tampilan aplikasi Grobak milik Tim Goldfish ITS Sumber: Humas ITS.

Surabaya – Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Surabaya kembali berinovasi. Kali ini sejumlah mahasiswa dari Departemen Teknologi Informasi ITS berhasil mengembangkan 'Grobak', aplikasi digital untuk distribusi bahan pangan.

Aplikasi Grobak ini dibuat untuk menjawab problematika food waste di Indonesia, guys. Tiga orang di balik aplikasi Grobak adalah Bagas Immanuel, Calvin Wijaya, dan Muhamad Rifaldi.

Bagas Immanuel, ketua dari tim yang diberi nama Goldfish ini mengatakan bahwa food waste menjadi salah satu tantangan untuk mencapai 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.Apl

"Poin kedua dalam SDGs 2030 adalah zero hunger. Salah satu tantangan tercapainya tujuan tersebut adalah banyaknya food waste," kata Bagas.

Apalagi di Indonesia, Bagas menyebut bahwa data Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia (BKP Kementan RI) mengatakan sampah makanan atau food waste orang Indonesia mencapai 300 kilogram per kapita setiap tahunnya, guys.

Kekhawatiran inilah yang melatarbelakangi ketiganya berupaya untuk menyelesaikan permasalah tersebut. Kehadiran Grobak bertujuan untuk mengurangi permasalahan sampah sisa makanan di Indonesia.

Nah, untuk mencapai tujuan itu, Grobak punya cara kerja yang unik guys. Lewat aplikasi ini, Bagas dan tim menghubungkan distributor bahan pangan mentah dengan rumah-rumah melalui tukang sayur.

Kemudian setiap rumah itu nantinya bisa memesan bahan masakan yang ingin diolah, satu hari sebelumnya dan akan diantarkan oleh tukang sayur pada hari berikutnya. 

"Kemudahan ini dapat mengalihkan preferensi orang untuk lebih memilih masak sendiri daripada membeli di luar," imbuhnya.

Apalagi aplikasi Grobak punya fitur pelengkap yang makin bikin kita semangat masak nih. Seperti inspirasi memasak makanan yang lagi nge-tren, bahan yang diperlukan, dan kuantitas setiap bahan untuk membuat suatu masakan. Nah kalau begini, food waste bisa dihindari.

“Dengan mengetahui jumlah bahan yang diperlukan, maka dapat mengurangi potensi food waste yang dihasilkan," lanjutnya. 

Eits, belum sampai situ aja loh. Grobak juga punya fitur Resep yang memungkinkan Urbanreaders untuk beli bundle atau semua bahan dalam satu resep masakan. Wih, makin praktis, bukan?

Menariknya lagi, kamu akan dapat informasi nutrisi makro yang terkandung dalam resep tersebut. Jadi makin memudahkan kamu mengatur menu makan sehari-hari nih guys.

"Sejumlah fitur ini kami siapkan dengan target pengguna dapat memakainya setiap hari (daily use)," kata pria asal Lumajang, Jawa Timur ini.

Oh iya, aplikasi ini dirancang untuk ikut kompetisi Software Development di Invention Himakom Udayana 2020, guys. Inovasi ini pun berhasil membuat Bagas dan timnya menyabet juara kedua.

"Nantinya dengan tambahan rancangan dari segi bisnis, kami berencana untuk melombakan lagi aplikasi Grobak ini," kata Muhamad Rifaldi, salah satu anggota tim.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait