URnews

Jepang Bakal Kucurkan Investasi Rp 75,4 Triliun ke Indonesia

Ahmad Sidik, Kamis, 28 Juli 2022 11.28 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jepang Bakal Kucurkan Investasi Rp 75,4 Triliun ke Indonesia
Image: Bahlil Lahadalia. (Instagram @bahlillahadalia)

Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut ada minat dan rencana perluasan investasi di Indonesia dari sejumlah perusahaan Jepang sebesar 5,2 miliar dolar AS (Rp 75,4 triliun).

Komitmen itu disampaikan dalam kegiatan The Japan CEO Meeting 2022 di Tokyo, Jepang, Rabu (27/7/2022), yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo. Diketahui acara itu dihadiri oleh 10 perusahaan besar Jepang yang memiliki rencana perluasan investasi di Indonesia maupun yang sedang dalam tahap merealisasikan investasinya.

"Hari ini saya menjadi moderator di The Japan CEO Meeting 2022, agenda pertemuan yang dihadiri oleh 10 CEO dan pimpinan perusahaan asal Jepang bersama Pak Presiden @jokowi. Alhamdulillah perusahaan-perusahaan tersebut telah menyampaikan minat dan rencana perluasan investasinya mencapai 5,2 miliar dolar AS atau setara Rp 75,4 triliun," tulis Bahlil, mengutip akun Instagram pribadinya @bahlillahdalia, Kamis (28/7/2022).

Dengan itu, melansir laman Antara, Bahlil menyatakan kesiapannya untuk mengawal investasi dari Jepang ini.

Bahlil berharap agar investasi perusahaan asal Jepang itu dapat berjalan lancar, beriringan dengan pengusaha Indonesia secara harmonis dan saling menguntungkan kedua belah pihak.

"Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran dan penyampaian minat investasi dari CEO dan pimpinan perusahaan Jepang yang saya yakin berharga bagi hubungan kedua negara. Kami tawarkan peluang emas bagi para investor Jepang untuk berinvestasi di Indonesia guna meningkatkan ketahanan rantai pasok bagi masyarakat Indonesia dan Jepang di masa depan," terangnya.

Adapun beberapa perusahaan yang menyampaikan minatnya untuk investasi adalah Toyota Motor Corp di bidang kendaraan berbasis hybrid, Sojitz Corp di bidang proyek metanol bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia, Mitsubishi Corp di bidang industri otomotif dan polyester film, juga Mitsubishi Motors Corp di bidang industri otomotif.

Kemudian Mitsubishi Chemical Corp di bidang industri polyester film, Denso Corp yang ingin merelokasi usahanya dari Amerika Serikat di bidang industri suku cadang kendaraan roda empat, Toyota Shusho di bidang pengelolaan Pelabuhan Patimban, Sharp Corp di bidang pabrik AC, Inpex Corp di bidang industri migas, dan Kansai Electric Power di bidang industri pembangunan pembangkit listrik.

Di sisi lain, President Director/CEO Sojitz Corporation Masayoshi Fujimoto menyebut rencana investasi proyek metanol telah bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia di Papua Barat dengan nilai rencana investasi sebesar 1 miliar dolar AS. Saat ini sedang dilakukan studi kelayakan yang direncanakan selesai di akhir tahun 2022.

Atas dukungan rencana investasinya, Sojitz pun turut menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia.

"Kami berterima kasih atas dukungan Pemerintah Indonesia selama ini, khususnya Kementerian Investasi dalam mengawal investasi kami di Indonesia," ujarnya.

Sementara President and CEO Mitsubishi Chemical Group Corporation Jean-Marc Gilson merencanakan perluasan investasi melalui anak usahanya yaitu PT MC PET Film Indonesia (MFI) senilai 156 juta dolar AS.

"Grup perusahaan kami telah mengembangkan bisnis di Indonesia sejak tahun 1991. Kami yakin Indonesia adalah pasar yang sangat menjanjikan. Terima kasih atas dukungan Pemerintah Indonesia, terutama Kementerian Investasi yang telah memfasilitasi kami," kata Gilson.

Sebagai informasi, realisasi investasi asal Jepang di Indonesia pada tahun 2017 hingga Juni 2022 telah mencapai 20,86 miliar dolar AS dan berada pada peringkat kedua negara asal investasi ke Indonesia, demikian catatan Kementerian Investasi/BKPM.

Diketahui investasi asal Jepang itu didominasi sektor listrik, gas, dan air sebesar 7,48 miliar dolar AS (36 persen), diikuti dengan sektor kendaraan bermotor dan alat transportasi lain sebesar 3,59 miliar dolar AS (17 persen), dan perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar 2,44 miliar dolar AS (12 persen).

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait