URtrending

Jeritan Warga Twitter: Pak Jokowi, yang Kena Dampak Corona Bukan Cuma Ojol

Ken Yunita, Jumat, 17 April 2020 16.39 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jeritan Warga Twitter: Pak Jokowi, yang Kena Dampak Corona Bukan Cuma Ojol
Image: Ilustrasi driver ojol. (Instagram @gojekindonesia)

Jakarta - Pandemi COVID-19 yang melanda berbagai belahan dunia masih belum bisa diprediksi kapan akan berakhir. Banyak orang menjerit karena kehilangan pekerjaan dan pendapatan.

Pemerintah Indonesia sudah merespons jeritan masyarakat itu dengan sejumlah program bantuan yang digalakkan. Namun rupanya, banyak orang merasa bantuan pemerintah belum menyeluruh.

Lewat Twitter, netizen menyuarakan suaranya. Mereka menggaungkan kata ‘ojol’ untuk mengeluhkan apa yang dirasakan.

Ojol kali ini bukanlah bentuk keprihatinan buat para pekerja harian transportasi itu. Namun justru warga Twitter merasa pemerintah dan orang-orang lebih banyak memperhatikan ojol.

Tak cuma pemerintah, banyak brand-brand ternama pun memberi perhatian berlebih pada ojol. Termasuk Pertamina yang memberi diskon 50 persen untuk ojol yang membeli bensin.

Padahal masih banyak pekerja harian lainnya yang juga menangis karena terkena dampak COVID-19. Bahkan sejumlah netizen menyebut jumlah pekerja harian lain ini jauh lebih besar.

Hingga Jumat (18/4/2020) pukul 13.49 WIB, sudah hampir lima puluh ribu cuitan tentang ojol. Kebanyakan mempertanyakan kenapa pemerintah kurang memperhatikan pekerja harian selain ojol.

Sebut saja penjual keliling, petani, pekerja bengkel. Tak cuma itu, pemilik usaha warung, rental PS, rental motor, usaha travel, semuanya menangis.

Sejumlah netizen di Twitter membagikan infografis yang menyentuh. Infografis itu menunjukkan gunung es sebagai perumpamaan ojol. Gunung es itu terlihat terlalu tinggi.

1587116324-ojol.jpeg

Namun ternyata di bawahnya, justru jumlahnya lebih banyak. Ada guru les privat, toko oleh-oleh, cucian mobil, pengusaha homestay, biro umroh, distro, dan masih banyak lagi. Jumlahnya buanyak.

“Setiap hari yang dibantu ojol mulu, kita juga butuh bantuan, Pak,” tulis salah satu netizen seperti dikutip Urbanasia.

“Yet yang dianak emasin cuman ojol. No offense but everyone is affected,” cuit yang lainnya.

“Ojol stay alive, poor peoples dying,” tulis netizen lain.

Selain Ahok yang sempat diserbu netizen karena mengumumkan soal diskon 50 persen BBM untuk ojol, Jokowi pun sempet kena protes netizen.

Gara-garanya, beredar video yang memperlihatkan mobil RI 1 atau mobil Presiden Jokowi berhenti di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat.

Di video itu terlihat anggota Paspampres membuka bagasi mobil dan membagikan kantong-kantong kepada ojol yang parkir di pinggir jalan.

Saat video itu beredar, Twitter juga ramai. “Pak Jokowi, yang susah bukan cuma ojol,” tulis aalah satu netizen.

“Harus banget ya kasih bantuan ojol kayak gitu,” cuit yang lain.

Soal ‘keistimewaan’ ojol ini sempat dikomentari oleh Pengamat Transportasi dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno.

Menurutnya, ojol bukanlah satu-satunya yang mengalami penurunan pendapatan. Karena itu, Djoko menganggap pemerintah harusnya adil dalam mengambil kebijakan sektor transportasi, tidak memihak pada kelompok tertentu.

Salah satunya dalam kebijangan diskon atau cashback 50 persen untuk pembelian bahan bakar di Pertamina.

"Hal itu sangat berpotensi menimbulkan kecemburuan pada pengusaha jasa angkutan lainnya,” katanya.

“Seperti angkutan kota, taksi, ataupun bus antar kota dalam Provinsi (AKDP) maupun antar kota antar Provinsi (AKAP), bus pariwisata, travel, ojek pangkalan, dan lainnya," lanjutnya.

Menurut Djoko di balik ojol ada perusahaan yang menyandang status startup unicorn dengan value triliunan rupiah. Tapi kenapa para pengemudi ojol yang sebagi mitra kurang diperhatikan? Malah pemerintah memberikan sesuatu yang istimewa?

"Jika pemerintah dan BUMN mau adil, tidak hanya pengemudi ojek daring yang mendapatkan cash back untuk pembelian BBM atau bentuk bantuan lainnya,” kata Djoko.

“Akan tetapi diberikan pula bantuan pada seluruh pengemudi transportasi umum yang lainnya. Ketidakadilan ini harus segera diakhiri," lanjut Djoko.

Gimana menurut kamu, guys? 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait