URtainment

Johnny Depp Klaim Jadi Korban 'Cancel Culture' Hollywood, Apa Itu?

Eronika Dwi, Kamis, 23 September 2021 13.41 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Johnny Depp Klaim Jadi Korban 'Cancel Culture' Hollywood, Apa Itu?
Image: Johnny Depp. (Reuters via ANTARA)

Jakarta - Johnny Depp mengklaim dirinya telah menjadi korban 'cancel culture' atas kurangnya dukungan komunitas Hollywood terhadap kariernya usai kalah dalam kasus pencemaran nama baik dengan tabloid The Sun.

Hal tersebut diungkap Johnny Depp saat tampil di konferensi pers Festival Film Spanyol karena meraih 'a lifetime achievement award'.

"Ini adalah situasi yang sangat kompleks, 'cancel culture' ini, atau terburu-buru untuk menilai sesuatu," kata Johnny Depp, dikutip dari The Washington Post, Kamis (23/9/2021).

"Ini sangat jauh di luar kendali sehingga saya dapat meyakinkan Anda, tidak ada yang aman (dari cancel culture)," lanjutnya.

Ungkapan Johnny Depp ini merujuk pada kekalahannya atas kasus pencemaran nama baik dengan The Sun. Dalam kasus tersebut, The Sun melabeli Johnny Depp sebagai 'pemukul istri' terkait perilakunya terhadap sang mantan istri, Amber Heard.

Sejak kasus itu, Johnny Deep seolah diboikot oleh Hollywood. Sebab, ia langsung dikeluarkan dari film 'Fantastic Beasts'.

Selain itu, film terbaru Johnny Depp yang bertajuk 'Minamata' juga sulit mendapatkan rilis di Amerika Serikat imbas kasus pencemaran nama baik tersebut.

Aktor 58 tahun itu memperingati bahwa fenomena 'cancel culture' bisa menimpa siapa saja dan tak bisa dikendalikan. Menurut ya, satu tuduhan saja mampu menyebabkan kehancuran karier.

"Dibutuhkan satu tuduhan saja, lalu tidak ada lagi jalan keluar," kata Johnny Depp tanpa menyebut Amber Heard atau kasus pencemaran nama baik.

"Bukan hanya saya yang mengalaminya. Ini (cancel culture) terjadi pada banyak orang: wanita, pria, anak-anak menderita berbagai jenis ketidaknyamanan, yang sayangnya pada titik tertentu mereka mulai berpikir itu normal, bahwa itu adalah normal. Padahal tidak," katanya.

Lalu, Apa Itu Cancel Culture?

Menurut berbagai sumber, cancel culture adalah bentuk boikot yang mana seseorang, biasanya selebriti, telah menyuarakan pendapat yang meragukan atau memiliki perilaku bermasalah.

Orang itu kemudian 'di cancel' atau bisa dikatakan diboikot oleh banyak orang. Akibatnya, si orang yang 'di cancel' akan mengalami penurunan besar-besaran dalam basis penggemar dan karier.

Biasanya, orang akan 'di cancel' saat mereka mengatakan atau menyatakan pendapat yang bernada rasis/homofobia/transfobia/xenofobia/seksis. Bisa juga karena orang tersebut dianggap memiliki masalah lainnya, misal kekerasan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait