URnews

Beberapa Daerah Ini Berpotensi Terkena Dampak Tsunami Setinggi 20 Meter

Shelly Lisdya, Selasa, 29 September 2020 13.32 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Beberapa Daerah Ini Berpotensi Terkena Dampak Tsunami Setinggi 20 Meter
Image: Ilustrasi gelombang tsunami / int

Malang - Kabupaten Malang menjadi salah satu dari sembilan daerah di Jawa Timur (Jatim) yang dikabarkan berpotensi terkena dampak tsunami setinggi 20 meter.

Dari riset Institut Teknologi Bandung (ITB) soal potensi tsunami di sepanjang pantai selatan, sembilan daerah tersebut antara lain, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Kabupaten Malang, Kabupaten dan Kota Blitar, Tulungagung, Trenggalek serta Pacitan.

Bahkan keganasan tsunami tersebut diperkirakan hanya butuh 20 menit untuk mencapai daratan.

"Jadi gini, di Jatim ini untuk bencana tsunami dipetakan dari 38 kabupaten/kota, untuk bencana tsunami yang tinggi ada di sembilan kabupaten/kota,” kata Tenaga Ahli BPBD Jatim Suban Wahyudiono saat dikonfirmasi, Jumat (25/9/2020).

Sejak tahun 2019 kemarin, bahkan pihaknya bersama BNPB, BPDB Kab/Kota dan relawan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa wilayahnya rawan bencana tsunami.

Di Jatim, ada 156 desa yang paling tinggi potensi tsunaminya. Paling banyak di Banyuwangi 48 desa, Pacitan 24 desa dan Trenggalek 13 desa. 

"Desa itu sudah dipetakan," imbuhnya.

“Kami melibatkan 200 anggota termasuk relawan yang masuk ke desa untuk memberi informasi kalau daerah ini potensi tsunami tinggi. Tiap desa sudah kita pasang dengan plakat daerah rawan tsunami," terangnya

Selain itu, masyarakat juga diberi pemahaman saat tsunami terjadi, seperti rumusnya 20:20. 20 detik gempa maksimal terjadi, 20 menit lari di atas ketinggian 20 meter.

Selain di desa, pihaknya juga mendata kawasan pantai di Selatan pulau Jawa yang rawan tsunami. Rencananya BPBD Jatim bersama BNPB akan membangun shelter di kawasan tersebut.

Sementara dari riset yang dilakukan oleh LIPI, gempa dan tsunami raksasa ini akan terjadi secara berulang. Selain LIPI, sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mencatat adanya celah seismik yang jelas di selatan Pulau Jawa.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait