URtainment

Kangen Band Pernah Jadi Topik Penelitian Jurnal Internasional Loh!

Anisa Kurniasih, Sabtu, 4 Juli 2020 10.59 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kangen Band Pernah Jadi Topik Penelitian Jurnal Internasional Loh!
Image: Kangen Band. Sumber: Instagram/@galeri_kangenband

Jakarta - Band pop Melayu Indonesia, Kangen Band, rupanya pernah menjadi bahan penelitian seorang profesor dari Australia loh, guys. Bahkan, band tersebut sampai masuk dalam jurnal internasional SAGE journals.

Informasi tersebut diungkap akun Twitter @Bukan_Raihan, Senin (29/6/2020). Netizen Twitter pun dibikin takjub setelah tahu kalau artikel penelitian karya Emma Baulch itu sudah terindeks Scopus Q1.

"Kangen Band pernah menjadi subjek penelitian oleh profesor Australia terkait pop melayu dengan konsumerisme di Indonesia. Jurnalnya sekarang terindeks Scopus Q1 dan bisa diakses di SAGE journals," cuit @Bukan_Raihan.

Scopus sendiri merupakan indeks jurnal internasional yang mencakup artikel-artikel ilmiah dari seluruh dunia diseleksi secara ketat berdasarkan kualitas dan dampaknya, sehingga otomatis memberikan reputasi tinggi bagi para peneliti.

Di Scopus terdapat empat klusterisasi kualitas jurnal, yang disebut dengan istilah Quartile (Q): Q1, Q2, Q3, dan Q4. Makin kecil angka kuartilnya, makin tinggi kualitas artikel ilmiah tersebut.

Maka dari itu, tak heran banyak warganet yang tak menyangka bahwa band yang oleh sebagian orang dianggap 'kampungan' itu bisa menjadi bahan penelitian artikel dengan kualitas tinggi di tingkat internasional.

Menurut abstrak dari artikel berjudul 'Longing Band play at Beautiful Hope' yang dipublikasi pada 8 Februari 2013 itu, peneliti menyelidiki hubungan antara konsumerisme orang Indonesia dengan meningkatkan ketenaran band para pemuda dari kampung yang menamakan diri mereka Kangen Band, atau Longing Band menurut terjemahan ke dalam bahasa Inggris di artikel tersebut.

"Judul jurnalnya lebih unik lagi, kalau diterjemahkan jadinya "Kangen Band main di Harapan Indah (Bekasi)". Yes, kamu bisa buat jurnal cukup dengan nonton live Kangen Band di Harapan Indah (Scopus Q1 lagi)," tambah @Bukan_Raihan.

Dalam isi jurnal tersebut, Emma menuliskan soal bagaimana masyarakat mengonsumsi lagu dan panggung Kangen Band, serta bagaimana Kangen Band mendapat label pop Melayu yang dianggap sebagai pembeda kelas musik pop Indonesia di awal 2000-an.

Sebagaimana diketahui, Kangen Band menjadi salah satu band asal Indonesia yang terkenal dengan lagu-lagunya yang mendayu di tahun 2000-an.

Artikel itu juga menyebutkan kalo awal karier Kangen Band sulit ditelusuri. Namun, album Aku, Kau, dan Dia sudah beredar dalam format bajakan sebelum dirilis Warner Music Indonesia pada 2007.

Meski demikian, video-video nggak resmi Kangen Band yang beredar di jagat maya nggak menggambarkan siapa mereka sesungguhnya. Sosok mereka baru terkuak melalui video-video klip produksi Warner Music Indonesia.

Menurut Baulch, tren ring back tone (RBT) juga jadi faktor penting yang mendompleng popularitas Kangen Band di awal 2000-an. Rolling Stone Indonesia bahkan menobatkan Kangen Band sebagai 'juaranya RBT'.

Penelitian ini menjadi sorotan setelah cuitan 'Tell Me Something I Don’t Know' ramai di Twitter. 

Tweet soal jurnal Internasional tersebut sampai kini mendapat 4,9 ribu retweets dan 7,8 ribu likes.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait