URsport

Kanjuruhan Rusuh, IPW Desak Kapolri Cabut Sementara Izin Kompetisi Liga

William Ciputra, Minggu, 2 Oktober 2022 09.16 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kanjuruhan Rusuh, IPW Desak Kapolri Cabut Sementara Izin Kompetisi Liga
Image: Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santosa. (Istimewa)

Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) turut menyoroti kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur yang menewaskan sedikitnya 127 orang pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022). 

Ketua IPW Sugeng Teguh Santosa mengatakan, tragedi ini harus diusut tuntas oleh kepolisian. Untuk itu, ia mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk mencabut sementara izin penyelenggaraan Liga. 

“IPW mendesak Kapolri mencabut izin penyelenggaraan sementara seluruh kompetisi yang dilakukan PSSI sebagai bahan evaluasi harkamtibmas,” kata Sugeng dalam keterangan tertulis yang diterima Urbanasia, Minggu (2/10/2022). 

Selain itu, kata Sugeng, Kapolri juga harus menganalisis kembali sistem pengamanan yang dilakukan oleh aparat kepolisian dalam mengendalikan kericuhan di setiap ajang sepakbola. 

Hal ini, kata Sugeng, terkait dengan penggunaan gas air mata sebagai manajemen kericuhan yang dilakukan oleh polisi di Stadion Kanjuruhan. 

Padahal, imbuhnya, penggunaan gas air mata di stadion sepakbola dilarang FIFA dalam Stadium Safety and Security Regulations pasal 19 huruf b. 

Lebih jauh, Sugeng menilai Kapolri juga harus mencopot Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat yang menurutnya bertanggung jawab dalam pengendalian dan pengamanan stadion tuan rumah. 

“Kemudian, Kapolri juga harus memerintahkan Kapolda Jawa timur untuk mempidanakan panitia penyelenggara pertandingan antara Arema FC vs Persebaya,” tegas Sugeng. 

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 127 orang meninggal dunia dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022),.

Kerusuhan ini terjadi setelah klub Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya. Para suporter turun ke lapangan untuk mengejar pemain dan ofisial. Tapi karena semakin banyak suporter yang turun, petugas keamanan pun melakukan pencegahan dengan menembakkan gas air mata ke arah tribun.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait