URedu

Karyawan Banyak Resign saat Pandemi Membaik, Ini Faktor Utamanya

William Ciputra, Rabu, 22 Juni 2022 18.58 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Karyawan Banyak Resign saat Pandemi Membaik, Ini Faktor Utamanya
Image: Ilustrasi karyawan resign. (Freepik/nomadsoul1)

Jakarta - Pandemi COVID-19 yang mulai menerpa sejak Mare 2022 lalu menyisakan dampak yang besar pada banyak bidang, termasuk dunia kerja. Banyak angkatan kerja yang harus bekerja dari rumah hingga kehilangan pekerjaan selama pandemi itu.

Namun demikian, seiring membaiknya pandemi, ternyata muncul fenomena baru banyaknya karyawan yang memutuskan untuk mengundurkan diri dari kantor atau yang biasa disebut resign. 

Country Marketing Manager JobStreet Indonesia, Sawitri Hertoto mengatakan, ada beberapa faktor penting yang mendorong karyawan memutuskan untuk resign. Di antaranya terkait gaji hingga pekerjaan yang tidak sesuai ekspektasi. 

“Penyebab utama pengunduran diri pertama karena gaji tidak sepadan, atau gaji (tidak sepadan) dibanding workload (beban) pekerjaannya,” kata Sawitri dalam peluncuran JobStreet Job Outlook Report 2022 secara daring, Rabu (22/6/2022). 

Sawitri menambahkan, di samping gaji ada juga faktor lain seperti tugas dan pekerjaan di luar ruang lingkup pekerjaan yang disepakati. Selain itu, industri kerja tidak seperti dibayangkan hingga tidak bebas memilih WFH atau WFO turut mempengaruhi karyawan untuk mengundurkan diri.

Tak hanya soal fenomena karyawan resign, Sawitri menjelaskan JobStreet Job Outlook 2022 juga mengungkap beberapa data terkait dunia kerja di tengah pandemi. 

Pertama, kata dia, terdapat peningkatan jumlah lowongan kerja hingga 2 kali lipat dari tahun 2020 ke tahun 2021. Peningkatan ini menurut Sawitri turut mempengaruhi penurunan tingkat pengangguran dari 7,07 persen menjadi 6,49 persen. 

Peningkatan jumlah lowongan itu juga masih terus terjadi. Menurut Sawitri, banyaknya masyarakat Indonesia yang mendapatkan vaksinasi turut menambah jumlah lowongan kerja sebanyak 45,8 persen. Kondisi ini terjadi dari bulan Juli hingga Desember 2021. 

Berikutnya, JobStreet Job Outlook 2022 juga mengungkap adanya 5 industri dengan pertumbuhan dan pemulihan yang kuat. Kelima industri itu adalah transportasi, logistik, grosir, layanan kesehatan dan medis, kecantikan, hingga zat kimia. 

“Industri manufaktur menjadi industri dengan iklan lowongan kerja terbanyak, sementara kecantikan, kesehatan, dan kebugaran menjadi spesialisasi dengan iklan lowongan kerja terbanyak,” imbuh Sawitri. 

Adapun, total lamaran kerja pada tahun 2021 sebanyak 110,8 juta lamaran. Industri manufaktur menjadi industri dengan volume lamaran terbanyak dalam hal ini. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait