URstyle

Kasus COVID-19 di Jatim 17 April: 522 Positif, Ini Langkah Khofifah

Nunung Nasikhah, Jumat, 17 April 2020 20.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kasus COVID-19 di Jatim 17 April: 522 Positif, Ini Langkah Khofifah
Image: Pemprov Jatim gelar konferensi pers terkait update Covid-19 di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (21/3/2020). (Nivita Saldyni/Urbanasia)

Surabaya – Kasus konfirmasi positif coronavirus disease (COVID-19) di Jawa Timur terus bertambah. Berdasarkan data terbaru per Jumat (17/4/2020) sore, terdapat penambahan kasus sebanyak 8 dari hari sebelumnya (15/4/2020) yang tercatat mencapai 514. Dengan begitu, total kasus positif COVID-19 di Jatim menjadi 522.

Meski demikian, angka pasien sembuh juga mengalami pertambahan sebanyak 4 pasien dari hari sebelumnya sebanyak 92. Dengan begitu, total pasien sembuh di Jatim menjadi 96 orang.

Jumlah pasien dirawat juga mengalami peningkatan dari sebelumnya 376 orang menjadi 378 orang. Sementara pasien meninggal dunia juga mengalami penambahan dari hari sebelumnya yakni 46 pasien menjadi 48 pasien.

Di samping itu, jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) juga mengalami peningkatan dari hari sebelumnya sebanyak 1.717 menjadi 1.826 pasien. Jumlah tersebut terdiri dari 1.014 pasien dalam pengawasan, 687 pasien dalam tahap selesai pengawasan dan 125 lainnya telah meninggal dunia.

Peningkatan juga terjadi dalam kasus Orang dalam Pengawasan (ODP) bertambah menjadi 15.942 orang dari sebelumnya yang hanya mencapai 15.674 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 7278 orang dipantau, 8631 selesai dipantau dan 33 lainnya meninggal dunia.

1587127727-jatim.jpg

Peta penyebaran kasus COVID-19 di Jatim. (infocovid19.jatimprov.go.id)
 

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa membeberkan beberapa poin dan inovasi penanganan COVID-19 di Jawa Timur kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo, Jumat (17/4/2020).

Hal tersebut dijelaskan dalam pertemuan virtual meeting bersama sembilan Gubernur lainnya di Indonesia.

Inovasi baru di Jatim yang pertama yakni adanya robot layanan medis bernama RAISA atau Robot Medical Assistant ITS-Unair. Robot yang diciptakan oleh ITS-Unair ini memiliki keistimewaan mampu memberikan pelayanan pada pasien COVID-19 tanpa mengharuskan tenaga kesehatan bertatap muka dengan pasien COVID-19.

Hal ini penting karena mengurangi kontak antara pasien positif dengan tenaga medis dan paramedic, bahkan bisa meminimalkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).

“Selain dioperasikan untuk RS dr Soetomo dan RS Unair, robot ini bisa juga dikembangkan RS lainnya. Kemarin sudah diuji coba dan cukup efektif," kata Khofifah.

Jatim juga sudah melakukan kontrak dengan 470 tenaga medis. Dengan rincian, 110 didedikasikan untuk RS Unair dan 360 tenaga medis untuk RS di lingkungan Pemprov Jatim.

Di samping itu, per 17 April 2020, tercatat sudah ada 6.343 desa dan kelurahan yang sudah memiliki ruang observasi. Jumlah tersebut mencapai persentase sebesar 74,5 persen dari jumlah desa secara keseluruhan yang mencapai 8.517.

Sementara untuk perawatan jenazah pasien terkonfirmasi positif juga telah dilakukan sesuai SOP WHO. Bagi yang beragama Islam juga dilakukan sholat jenazah, sehingga keluarga korban bisa tenang.

Terakhir, Pemprov Jatim bersama Polda setempat dan Pangdam V/Brawijaya mengadakan Patroli Berskala Besar (PBB) untuk menekan peserbaran COVID-19 karena hingga saat ini Kota Surabaya belum melakukan PSBB.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait