URnews

Kasus COVID-19 di Jatim Melonjak, Khofifah Minta Warga Waspada

Nivita Saldyni, Kamis, 3 Desember 2020 12.11 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kasus COVID-19 di Jatim Melonjak, Khofifah Minta Warga Waspada
Image: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (@khofifah.ip/Instagram)

Surabaya - Peningkatan kasus COVID-19 kembali terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia usai libur panjang pada 27 Oktober - 1 November 2020, termasuk Jawa Timur (Jatim). Bahkan Jatim kembali mencatat empat kabupaten/kota-nya berstatus zona merah per 1 Desember 2020.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan memperketat protokol kesehatan.

"Saya minta semuanya untuk kembali meningkatkan kewaspadaan dan disiplin protokol kesehatan. Satgas COVID-19 saya minta untuk bekerja keras kembali dan lebih ekstra," kata Khofifah lewat keterangan resmi yang diterima Urbanasia, Kamis (3/12/2020).

Dengan kasus aktif sebanyak 3.106 hingga Rabu (2/12/2020), Khofifah juga meminta Satgas COVID-19 dan Dinkes Jatim bergerak cepat untuk menangani daerah-daerah yang beberapa hari terakhir mengalami lonjakan kasus COVID-19.

"Satgas COVID-19 Jatim bersama Dinkes juga kami minta gerak cepat simultan," imbuhnya.

Selain itu, Khofifah mengaku pihaknya akan menggiatkan kembali Operasi Yustisi untuk meningkatkan kepatuhan warga terhadap protokol kesehatan. Sebab dari pengalaman Jatim pada Agustus - Oktober lalu, Operasi Yustisi berhasil menyumbang pengaruh cukup tinggi dan membuat 63 persen kabupaten/kota di Jatim berada di zona kuning.

"Kami telah melakukan kordinasi dengan Forkopimda  untuk  melakukan Operasi Yustisi secara masif di berbagai daerah di Jawa Timur," kata mantan Menteri Sosial itu.

Langkah ini diambil karena Khofifah menemukan bahwa kesadaran masyarakat menerapkam protokol kesehatan di sejumlah wilayah mulai mengendor.

"Nampaknya protokol kesehatan di beberapa area sudah agak mengendor, jadi kita harus mengencangkan lagi demi kebaikan bersama. Rumusnya, kalau protokol kesehatan kendor maka terjadi peningkatan atau lonjakan COVID-19. Dan ketika protokol kesehatan kita ketat, maka COVID-19 akan melandai atau turun," pungkas Khofifah. 

"Oleh karena itu, mari kita ketatkan lagi penerapan protokol kesehatan di Jawa Timur. Saya optimis bersama warga Jawa Timur, kita semua bisa melewati pandemi COVID-19 dengan hasil yang terbaik," pesannya.

Untuk Urbanreaders ketahui, hingga Rabu (2/12/2020), total kumulatif terkonfirmasi positif COVID-19 di Jatim telah mencapai 62.773 kasus. Dari jumlah tersebut, 3.106 di antaranya masih dalam perawatan, 55.260 pasien sudah sembuh, dan 4.468 lainnya meninggal dunia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait